Penyuluh Agama Islam Kota Magelang Jalin Kerjasama dengan Majelis Taklim

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Magelang – Upaya penyuluh agama Islam Kota Megelang dalam membina kelompok binaan perlu adannya komunikasi aktif dengan lembaga binaan, mengingat dalam pelayanan tugas penyuluh, lembaga agama sebagai mitra kerja dalam mensosialisaikan program pemerintah salah satunya dengan penerapan prokes 5M yang menjadi prioritas penyampaian program dimasa pandemi covid-19. Demikian disampaikan Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kota Magelang Abdurossid yang disampaikan penyuluh agama Islam Taslikhatul Dariyah pada acara silaturahmi antar Majelis Taklim Kota.Minggu (07/03).

“ Lembaga Agama adalah mitra kerja dan juga binaan Kementerian Agama untuk mensosialisasikan program pemerintah pada masyarakat”  Kata Taslikhatul Dariyah.

Selain membagun silaturahmi, komunikasi, dan koordinasi dalam pertemuan yang dilaksankan juga di isi dengan bacaan ndiba’ bersama agar lebih mendalami ajaran agama, sehingga penguatan keimanan dari setiap anggota terbangun dengan baik serta mampu menularkan kepada masyarakat ”umat muslim”  di wilayah magelang selatan khususnya dan kota magelang pada umumnya.

“Pembacaan ndiba’ bersama sebagai penguatan keimanan anggota serta dapat memupuk kesadaran untuk belajar agama dengan baik serta dapat membentuk akhlak mulia” Jelas Taslikhatul Dariyah.

Kegiatan penyuluhan di kota magelang bertempat di masjid fatkhul jannah karang gading di ikuti majlis taklim yaitu Majlis Taklim Fatkhul Jannah, Majlis Taklim Miftakhul Ulum, dan Majlis Taklim Al Hidayah. Turut hadir ustadz Setya Budi, didampingi oleh ustadz kumedi abadi.

Dengan terbangunnya komunikasi dan koordinasi dari lembga agama Majelis Taklim yang menjadi binaan Kementerian Agama Kota Magelang di koordinatori oleh penyuluh agama Islam semagat dan kesadaran akan pentingnya pengelolaan dan penyadaran umat akan ajaran agama dapat terbangun dari masing-masing lembaga dan memilki konsep pembinaan.

Harapan kedepan terbangun sebuah masyarakat yang humanis dan moderat dalam kehidupan masyarakat, sehingga kedamaian dan kesadaran saling menghargai antar sesama dengan tuntunan agama memberikan kehidupan yang agamais, rukun dan damai. (Taslikhatul)