081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Penyuluh Lintas Agama Kab. Tegal Bentuk FORKOM PELITA

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal (Slawi) – Penyuluh Agama Lintas Agama Kab. Tegal berhasil membentuk Forum Komunikasi Penyuluh Lintas Agama (Forkom Pelita). Pembentukan itu dilakukan dalam pertemuan penyuluh lintas Agama pada Kamis (04/03/2021), di Kantor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Tegal. Hadir dalam pertemuan itu, Penyuluh Agama Islam, Penyuluh Agama Katolik, dan Penyuluh Agama Hindu.

            Ketua Pokjaluh Agama Islam, Luthfi Amin, yang menginisiasi pertemuan penyuluh lintas Agama ini menyampaikan bahwa pembentukan Forum Komunikasi Penyuluh Lintas Agama ini merupakan tanggapan atas salah satu program Menteri Agama, yaitu Moderasi Beragama.

            “Menteri Agama mencanangkan tiga program besar, yaitu Menajemen Pelayanan dan Tata Kelola Birokrasi yang semakin baik, Penguatan Moderasi Beragama dan Mengokohkan Persaudaraan, baik Persaudaraan Umat Seagama, Persaudaraan Sebangsa dan Setanah Air, dan Mengembangkan Persaudaraan Kemanusiaan. Pembentukan FORKOM PELITA ini merupakan tanggapan kongkrit kita yang berada di garda terdepan Kementerian Agama,” jelas Luthfi Amin.

            Dalam pertemuan itu, juga langsung dipilih Pengurus FORKOM PELITA yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Adapun yang dipilih sebagai Ketua adalah Luthfi Amin yang juga menjabat sebagai Ketua Pokjaluh Agam Islam Kab. Tegal. Dipilih sebagai Sekretaris adalah Agustinus Agus Subiyanto, Penyuluh Fungsional Agama Katolik dan sebagai Bendahara adalah Heri Kushendro, Penyuluh Non PNS Agama Hindu.

            Dihubungi secara terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Tegal, Sukarno mendukung dan mengapreasiasi pembentukan FORKOM PELITA ini. Sukarno juga berharap agar Para Penyuluh Lintas Agama bisa menjadi pelopor dan ujung tombak Kementerian Agama  dalam mengokohkan Moderasi Beragama.

            “Peran Penyuluh Agama mempunyai peran yang sangat strategis dalam mewujudkan moderasi beragama ini, karena penyuluh langsung berhadap dengan masyarakat. Kalau para penyuluh bergerak bersama dan seirama, saya amat yakin moderasi beragama bisa terwujud dengan baik sehingga kedamaian dan kerukunan akan mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kab. Tegal,” pungkas Sukarno. (AS/qq)