Sekjen Kemenag RI, 4 Skema Pemberangkatan Haji Tahun 2021

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Jika tahun ini pemerintah Arab Saudi mengizinkan pelakasanaan ibadah haji, maka Kementerian Agama Republik Indonesia telah menyiapkan 4 Skema pemberangkatan haji, yaitu pertama 100 persen berangkat, kedua 50 persen berangkat, ketiga 30 persen berangkat, keempat 5 persen berangkat. Skema ini kemenag siapkan karena masih musim pandemi. Dan semoga tidak terjadi skema yang kelima yaitu tidak jadi berangkat karena pemerintah Arab Saudi tidak mengizinkan.

Demikianlah penjelasan Sekretaris Jendral Kemenag RI, Prof. Nizar Ali saat menjadi pembicara dalam acara seminar Ngopi Sejiwa dengan tema “Pandemi Covid-19 dan Kompleksitas Isu Haji” yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Haji Dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara dan bertempat di Ball Room Hotel Surya Yuda Banjarnegara, pada Jumat (26/3/2021).

Turur hadir dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, H. Musta’in Ahmad sebagai pembicara, Kabag Kesra Kabupaten Banjarnegara, Kepala Dikdukcapil Kabupaten Banjarnegara, Ketua MUI, Ketua FK Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Dan Umroh Kabupaten Banjarnegara.

Dalam paparannya,Nizar menjelaskan bahwa pemerintah saat ini belum bisa menetapkan apakah ibadah haji tahun ini ada atau tidak, pemerintah masih menunggu keputusan dari Pemerintah Arab Saudi.

“Walaupun masih menunggu, kemungkinan besar haji tahun ini diadakan, hal ini berdasarkan analisis bahwa seluruh petugas haji Arab Saudi telah divaksin, Menteri Urusan Ibdah haji Arab Saudi telah meninjau langsung lokasi ibadah Haji dari Mekah, Madinah dan Mina, Air Zam-Zam telah dibuka itu semua menunjukan tanda-tanda ibadah haji tahun akan dilaksanakan,” terangnya.

“Saat kami melakukan ibadah Umroh, sebagai panduan untuk pelaksanaan haji dan umrah masyarakat Indonesia saat pandemi, kami menjumpai bahwa petugas umraoh lebih banyak dari jamaah umroh, semua sumur air zam-zam ditutup karena takut tercemar covid-19. Nah sekarang sumur zam-zam telah dibuka semoga hal ini mengindikasikan ibadah haji tahun ini akan diselenggarakan,” tambhanya.

Sementara itu, Musta’in menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji maka Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah telah membuat modul ibadah haji.

“Untuk mencapai haji yang mabrur maka perlu dilakukan manasik haji, dan Alhamdulillah Kementerian Agama Jawa Tengah telah melasanakan manasik haji sepanjang tahun dengan berpedoman kepada modul yang telah dibuat,” ujarnya

“Selain itu, Kementerian Agama Jawa Tengah juga sedang menyiapkan pembangunan 6 pusat layanan haji di Jawa Tengah, sehingga nantinya setelah selesai ada 14 pusat pelayanan haji yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah ditambah pusat layanan haji yang telah ada yang berjumlah 8,” tambahnya.

Diakhir pembicaraanya, Beliau berharap semoga pandemi ini cepat selesai dan pelaksaan ibadah haji dan umroh bisa berjalan lebih baik lagi dan semoga pula dengan adanya seminar ini permasalahan-permasalahan haji segera terurai dan bisa dicarikan solusinya. (ak/rf)