081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Sengkuyung Kegiatan TMMD Kodim 0707 Bimas Islam Kankemenag Wonosobo Sampaikan Moderasi Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo (Humas) – Sinergitas lintas sektor Kantor Kementerian Agama (Kan Kemenag) Kabupaten Wonosobo hadiri kegiatan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) yang diadakan oleh Anggota Satuan Tugas Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 0707 Wonosobo, Selasa (9/3).

Kegiatan tersebut diadakan di Gedung Olah Raga Desa Gemblengan Kecamatan Garung, dan dihadiri oleh Danramil Kecamatan Garung, Kasi Bimas Islam Kan Kemenag Wonosobo, Kesbangpol Wonosobo dan Dinsos Kabupaten Wonosobo. Sementara untuk peserta, diikuti oleh 30 Peserta Penyuluhan.

Dalam kesempatan tersebut, Kasi Bimas Islam Kan Kemenag Kabupaten Wonosobo, Imron Awaludin, menyampaikan Materi terkait Moderasi beragama. Pihaknya menjelaskan moderasi beragama merupakan istilah yang berarti merujuk pada sikap mengurangi kekerasan, atau menghindari keesktreman dalam cara pandang, sikap, dan praktik beragama.

“Sebagai bangsa yang masyarakatnya amat majemuk, kita sering menyaksikan adanya gesekan sosial akibat perbedaan cara pandang masalah keagamaan. Melihat fakta tersebut, penting adanya Moderasi beragama,” ungkap Imron.

Pihaknya menjelaskan, meminimalisir sikap intoleransi yang dianggap dapat memunculkan konflik ditengah masyarakat yang beragam, Kementerian Agama sudah menawarkan sebuah solusi beragama jalan tengah, yang disebut moderasi beragama.

“Moderasi beragama yang digagas Kementerian Agama masih dianggap asing oleh sebagian kalangan. Bahkan sebagian ada yang menilai bahwa beragama jalan tengah berarti beragama setengah-setengah, liberal, dan tidak kaafah,” terangnya.

Selanjutnya untuk menangkal penilaian tersebut, pihaknya secara detail menjelaskan terkait moderasi beragama. Dimana moderat yang dimaksud bukan orang yang dangkal keimanannya atau menganggap sepele tuntunan agama, dan bukan yang ekstrem liberal. “Orang yang moderat adalah mereka yang saleh, berpegang teguh pada nilai moral dan esensi ajaran agama, serta memiliki sikap cinta tanah air, toleran, anti kekerasan, dan ramah terhadap keragaman budaya lokal,” tandasnya.

Disisi lain, Kapten Inf Sutarto selaku Danramil 04 Kecamatan Garung menyampaikan terkait Sejarah Indonesia dari masa ke masa. Hal tersebut masih bersinggungan dengan latar belakang Indonesia yang beragam.

“Perjuangan pendiri Negeri ini harus kita hormati, jangan sampai disia-siakan, masyarakat diharap lebih mengerti, memahami dan mengalkan nilai-nilai luhur Pancasila,” terang Kapten Inf Sutarto.

Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wonosobo dilokasi berbeda mengatakan, moderasi Beragama diharap mampu diterima dan diterapkan masyarakat untuk terwujudnya Kedamaian Indonesia ditengah warganya yang majemuk.

“Indonesia merupakan Negara yang Agamis dengan kehidupan umat lintas Agama yang santun, toleran dan terbiasa bergaul dengan berbagai latar keragaman etnis, suku, dan budaya,” ungkap Farid.

Pihaknya menambahkan, toleransi di negeri ini merupakan pekerjaan rumah (PR) bersama dan kalau intoleransi dan ekstremisme dibiarkan tumbuh berkembang, cepat atau lambat keduanya akan merusak sendi-sendi ke-Indonesia-an yang berlatar belakang majemuk. PS-WS/qq