Ikuti Vaksinasi Covid-19, Guru MTsN 2 Sragen Siap Laksanakan PTM

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sragen – Vaksinasi Covid-19 bagi para pengajar di madrasah Kabupaten Sragen sudah dimulai. Sebagaimana yang dilaksanakan pada guru dan karyawan MTsN 2 Sragen, Rabu (31/03). 75 Guru dan karyawan telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk tahap 1. Vaksinasi ini sekaligus juga untuk memperkuat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan segera dilaksanakan.

Kepala MTsN 2 Sragen, H.M Aris Suparlan menyampaikan ucapan terimaksih kepada tim medis Puskesmas Tanon II yang telah bersedia jemput bola dengan hadir di MTs untuk melaksanakan vaksinasi. Aris bersyukur karena MTs  N 2 Sragen termasuk pilot project sekolah di Jawa Tengah untuk melaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahap I mulai tanggal 5 s.d. 17 April 2021.

”Semoga dengan vaksin ini aku sehat, guru-guruku sehat, murid-muridku sehat, keluarga dan teman-temanku semua sehat, sehingga pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan” harap Aris Suparlan.

Pelaksanaan vaksin tahap I  MTs N 2  menghadirkan Tim medis Puskesmas Tanon II dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas Tanon II, Triyanta, M.Kes dan   dikawal oleh dua orang dokter beserta  delapan tenaga kesehatan. Sebelum pelaksanaan vaksinasi, Triyanta menyampaikan pentingnya vaksinasi bagi guru dan tenaga pendidik, mengingat MTsN 2 Sragen telah terpilih untuk melaksanakan simulasi PTM.

“Dengan dipilihnya MTs ini sebagai madrasah yang melaksanakan simulasi PTM, maka vaksinasi bagi guru sangatlah penting. Sebelum kontak dengan peserta didik maka para guru dan tenaga pendidik harus betul-betul sehat dan layak untuk bertemu dengan murid-muridnya, diantara telah mendapatkan vaksinasi,” kata Triyanta.

Sementara itu, salah satu personel tim vaksinasi, dr. Edy Sutikno menyampaikan bahwa tidak perlu merasa khawatir atau takut divaksin. Karena vaksin telah dinyatakan aman kecuali bagi yang menderita penyakit tertentu.

“Dalam tahap awal akan dilakukan screening  untuk mencari kondisi atau penanda risiko yang belum dikenal. Saya minta peserta jujur dengan memberikan keterangan  yang sebenarnya kepada petugas tentang riwayat penyakit yang diderita.  Hal tersebut akan membantu kami dalam pelaksanaan vaksinasi,” jelas Edi.

Lebih lanjut Edy mengatakan bahwa hasil dari pelaksanaan vaksin dapat diuji keberhasilannya setelah tiga bulan pelaksanaan vaksin. Tak lupa dr Edy berpesan agar setelah divaksin, semua guru dan pegawai MTs tetap menerapkan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Jangan merasa sudah terbebas dari Covid-19 sehingga abai terhadap prokes. (nana/ira/qq)