Jemput Lailatul Qodar di Sisa Waktu Ramadhan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Magelang – Lailatul Qadar hanya bisa dijumpai setahun sekali. Setiap muslim pasti menginginkan malam penuh kemuliaan itu mengingat keutamaannya yang sangat agung. Lailatul Qadar juga disebut dengan nama Lailatul Syaraf yang artinya malam kemuliaan atau Lailatul Tajalli yang bermakna malam Allah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya kepada orang yang berpuasa dan menghidupkan ibadah di bulan Ramadhan.

Memasuki minggu-minggu terakhir bulan Ramadan, banyak umat Islam yang menantikan Lailatul Qadar. Lailatul Qadar merupakan malam yang istimewa, satu malam saja bobotnya memiliki kesamaan yang lebih besar dari seribu bulan. Barangsiapa yang mendapat keberkahan di Lailatul Qadar maka nilainya lebih baik dari melakukan kebaikan selama 83 tahun 4 bulan (1000 bulan). Sebagaimana dijelaskan dalan Qur’an Al-Qadr ayat 1-5: Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. al-Qadr : 1–5).

Shanti Maharanti yang juga Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Kementerian Agama Kota Magelang di depan 35 orang jama’ahnya mengupas detil hikmah Lailatul Qadar. Majlis Taklim Baitussyukur yang beralamat di Kampung Menowo Kelurahan Kedungsari Kecamatan Magelang Utara adalah salah satu majlis binaannya. Mengakhiri seluruh program kegiatan di bulan ramadhan, mereka menutupnya dengan pengajian. Pengajian yang di rangkai dengan buka bersama itu diselenggarakan Jumat (07/05) bertempat di Musholla Baitussyukur.

“Setidaknya terdapat 7 keistimewaan Lailatul Qadar yakni waktu diturunkannya Al-Qur'an (Nuzulul Qur’an), lebih utama dari dari 1.000 Bulan, malam penuh Keberkahan, diturunkannya malaikat Jibril, disifati dengan salam (kesejahteraan), malam dicatatnya takdir tahunan serta diampuninya dosa oleh AlLoh SWT” terang Shanti Maharanti.

Malam ganjil tinggal malam 27, mari kita jemput bola menyambut Lailatul qodar dengan melakukan amalan-amalan baik dg banyak membaca Al qur'an, dzikir, istighfar,  i'tikaf di masjid atau dengan berdoa langsung menghadap langit sesuai kemampuan dan keikhlasan hati, sayang waktunya  jika kita lewatkan malam- malam  trakhir romadhon ini” ajak Shanti di penutup pengajiannya.(Shanti/HS)