Perlunya Langkah Aplikatif Penguatan Karakter GPAI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Guru merupakan bagian yang sangat menentukan arah kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan. Maka  untuk mencapai pendidikan yang berkualitas, guru jangan sungkan dan malu untuk membuka diri dan mengetahui akan kompetensi diri sehingga terbuka dengan perubahan. Penting pula seorang guru berdiskusi, bertukar pikiran dengan rekan sesama guru maupun para siswanya, sehingga dapat menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi baik menyangkut pembelajaran, kondisi sekolah maupun lingkungan sekitarnya.

Demikian arahan dan pembinaan dari Nur Hamidah, Pengawas tingkat dasar Kankemenag Kab.Semarang di depan Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang tergabung dalam KKG PAI SD Kecamatan Pabelan di SD Giling 02, Rabu (1/9).

Nur Hamidah menyampaikan bahwa di masa pandemi covid-19 seperti sekarang,  daya juang, kreatifitas dan inovasi guru sangat dibutuhkan dalam rangka untuk tetap melayani dan memenuhi kebutuhan peserta didik walau dalam situasi penuh keterbatasan. Hampir dua tahun berjalan, tentu pandemi covid-19 sedikit banyak akan mempengaruhi psikologi anak, orang tua bahkan guru itu sendiri.

“Guru juga manusia biasa, yang membutuhkan asupan energy positif agar tetap survive dan kuat mental untuk menjalankan tugas pembelajaran disamping tugasnya sendiri sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Maka salah satu upaya untuk mencapai ketahanan diri antara lain dengan melakukan ikhtiar lahir yakni memperbanyak asupan gizi untuk menjaga imunitas tubuh, selalu menjaga kesehatan, olah raga teratur, menerapkan protokol kesehatan dengan benar dan juga yang sangat penting adalah usaha batin dengan banyak berdoa mendekatkan diri kepada–Nya,” terang Nur Hamidah.

Di katakan Nur Hamidah, usaha batin untuk bisa menjadikan pribadi guru yang kuat karakternya bisa dilakukan dengan banyak cara. Apalagi sebagai guru agama pasti lebih memahami apa yang harus dilakukan secara batiniah dalam menghadapi segala suasana. 

“Peserta didik kita hakekatnya adalah anak kita sendiri. Sangatlah penting seorang guru sebagai orang tua untuk bisa dijadikan contoh dan memberi keteladanan dalam upaya pembentukan karakter si anak. Untuk itu, pemahaman tentang Islam Rahmatan Lil ‘Alamin juga sangat dibutuhkan agar anak tidak mudah terpengaruh faham radikal yang berbahaya,” imbuhnya.

Karena pada hakikatnya manusia adalah sama yakni pada suasana tertentu membutuhkan support dan dukungan dari orang lain, maka ada baiknya seorang guru yang juga seorang manusia biasa, saling dukung dan saling mengingatkan dalam hal kebaikan untuk tetap menebar energy positif kepada peserta didiknya.

“Banyak hal bisa dilakukan untuk mencapai ketahanan dan kekuatan karakter diri. Bisa bergabung dengan komunitas pecinta Alqur’an, merapat dengan orang-orang yang soleh, taqorrub dan dzikir yang panjang di malam hari, puasa sunnah, hiasi malam dengan salat- salat sunnah dan lain sebagainya. Insya Allah dengan langkah aplikatif itu, GPAI akan semakin kuat karakternya dan bisa membawa pada suasana pembelajaran yang menyenangkan, anak-anak senang dan bahagia karena jiwa dan karkter gurunya positif,” pungkasnya. (ns-shl/Sua)