081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Cegah Stunting, Penyuluh Agama Kecamatan Sigaluh Koordinasi Lintas Sektor

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Stunting bukanlah hal yang sederhana, kualitas sumber daya manusia terletak pada generasi muda. Karenanya generasi muda haruslah sehat, cerdas dan mampu mengatasi persoalan bangsa. Apalagi di era global seperti sekarang, persoalan bangsa lebih kompleks dan berat di banding masa masa sebelumnya,

Stunting atau pertumbuhan cebol, akan sangat berpengaruh terhadap kualitas otak seorang anak. Stunting tidak bisa dihadapi sendirian oleh Kementerian Agama, oleh karena itu di Aula Rumah Makan Jujugan Serayu pada hari Jum’at 08 /10/2021 diadakanlah Rakor lintas sector untuk membahas rencana tindak lanjut pencegahan stunting secara terpadu di kecamatan Sigaluh. Hadir dalam kegiatan tersebut adalah, TIM dari kecamatan Sigaluh, Puskesmas Sigaluh, Kader Desa, BPKB (Balai Penyuluh KB) dan Penyuluh Agama Kecamatan Sigaluh.

Pada kesempatan tersebut, Endang mewakili Kecamatan menyampaikan akan pentingnya kerjasama di semua lini, agar persoalan stunting di kecamatan Sigaluh bisa teratasi dengan baik. Kerjasama yang baik akan menghasilkan hasil yang lebih maksimal, “Kerjasama lintas sektoral pasti akan maksimal untuk mengurangi Stunting,” jelasnya.

Selanjutnya, Widya, Kepala puskesmas 2 Sigaluh menyampaikan terimakasih atas kerjasama dari Penyuluh yang sangat membantu kerja Puskesmas dalam bidang kesehatan dan pencegahan stunting di wilayah kerjanya.

“Pencegahan stunting adalah hal yang mutlak harus dikerjakan untuk mendapatkan generasi muda yang cerdas dan sehat,” tegasnya

Penyuluh Agama Sigaluh, Istiva zakiyah menambahkan, bahwa salah satu faktor yang menyebabkan stunting adalah ibu yang melahirkan terlalu muda, atau menikah dini tanpa adanya persiapan mental dan fisik. Apalagi jika pernikahan tersebut terjadi karena hamil di luar nikah. Oleh karena itu, beliau meminta kerjasama semua pihak, untuk turut serta mencegah kerusakan moral yang menjadi salah satu penyebab terjadinya pernikahan yang tidak direncanakan di usia dini tersebut.  

“Pernikahan yang sakinah dan menghasilkan generasi berkualitas, sangat dianjurkan dalam Islam,” imbuhnya

Pada akhirnya, upaya maksimal dalam membentuk generasi terbaik adalah kewajiban setiap hamba untuk melaksanakan perintah Allah yang tertuang di dalam Al-Quran agar umat Islam menjadi Khoiru ummah, atau umat yang terbaik. (iz/ak/rf)