MTsN 2 Wonosobo Terapkan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Madrasah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Dalam rangka Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS), Gugus Depan 047/048 MTsN 2 Wonosobo melaksanakan Kegiatan Penanaman Pohon, sekaligus jumat bersih di lingkungan Madrasah, Kamis (21/10).

Menurut Salimah, Humas MtsN 2 Wonosobo menyampaikan, kegiatan tersebut sekaligus untuk melaksanakan pesan firman Allah dalam QS Ar-Ruum [30], 41 dan terdorong oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.52/Menlhk/Setjen/Kum.1/9/2019  tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di madrasah ,

“atas dasar tersebut maka MTsN 2 Wonosobo bertekad menjadikan sikap Peduli Lingkungan Hidup sebagai bagian budaya seluruh warga Madrasah,” katanya.

Selanjutnya, dalam pengarahannya Kepala Madrasah, Yatiman, menyampaikan kepada tim pengembang madrasah bahwa Peduli Lingkungan Hidup agar menjadi budaya seluruh warga madrasah, “peduli Lingkungan Hidup di madrasah harus menjadi budaya seluruh warga madrasah, hidup sehat, hidup bersih harus menjadi budaya guru, karyawan, siswa bahkan tamu yang datang”.katanya.

Ia menekankan bahwa Orientasi sekolah adiwiyata tidak hanya sekedar slogan dan saat lomba saja tapi merupakan bagian dari mencintai lingkungan dan berbuah menjadi budaya.

Yatiman, berpesan untuk menjadikan Sikap Peduli Lingkungan Hidup sebagai budaya siswa maka para guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus mengintegrasikan dalam setiap Kompetensi Dasar (KD) dari setiap mata pelajaran,

“untuk mendukung program ini maka MTsN 2 Wonosobo akan mengkonsultasikan dan memohon arahan dari Kankemenag Kab. Wonosobo dan bersinergi dengan Disdikpora Wonosobo, koramil, polsek, kecamatan dan kelurahan dan tentu saja pengurus komite Madrasah,” tandasnya.

Mengetahui kegaitan tersebut, Kakankemenag Kab. Wonosobo, Ahmad Farid, mendukung dan mengapresiasi seluruh kegaitan yang dicanangkan oleh Madrasah dengan syarat kegiatan tersebut mengandung nilai positif dan tidak beresiko,

“apapun kegaitannya asal itu positif, kami sangat mendukung. Kami berpesan agar kegiatan jangan beresiko apalagi mengancam keslamatan jiwa.” Tandasnya. Slm-ws