WhatsApp Auto For Edu, Alternatif Belajar Praktis di Masa Depan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Pembelajaran berbasis TIK dirancang untuk menciptakan model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan tuntutan kecakapan abad-21 dan juga revolusi industry 4.0. Program tersebut merupakan tantangan global masa depan dimana kita harus sedini mungkin mampu mempersiapkan terbentuknya calon-calon pemimpin bangsa masa depan. Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) pun harus bisa membuka diri dengan perubahan dan paradigma baru dalam pembelajaran  juga tiada henti selalu meningkatkan kompetensi diri.

Demikian ungkapan pertama disampaikan oleh pengawas PAI SD, Zabidi, pada kegiatan Pelatihan Whatsapp Auto For Edu, Alternatif Belajar Praktis Di Masa Depan di hadapan 26 GPAI yang tergabung dalam KKG PAI Kecamatan Pringapus, Rabu-Kamis (22-23/9).

Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa peningkatan kemampuan dan kompetensi guru terutama guru PAI dapat dilakukan dengan pelatihan semacam ini sehingga ada penguatan dalam kemampuan (abilities), sikap (attitude) dan keterampilan (skill).

“Kegiatan ini diharapkan akan terjadi perubahan sikap dan mindset guru yang secara nyata akan berdampak pada perubahan dalam mengajar dan mendidik semua peserta didik sebab peningkatan dan penguatan kompetensi guru adalah suatu keniscayaan yang dilakukan secara terus menerus untuk mengimbangi adanya kemajuan teknologi dan informasi,” terang Zabidi. 

Zabidi berharap, pelatihan ini dimanfaatkan dengan sebaik-bainya dalam rangka mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif dan inovatif serta lebih banyak mengenalkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi kepada peserta didik, secara luas.

Adapun materi pelatihan yang disajikan diantaranya Inovasi Pembelajaran Digital Interaktif dan WhatsApp Auto For Edu sebagai Alternatif Belajar Praktis di Masa Depan yang harapannya mampu mempersiapkan guru menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran.

“Karena aplikasi WhatsApp sudah sangat familier digunakan berbagai kalangan termasuk guru dan peserta didik, maka dengan pelatihan ini harapannya guru dapat memaksimalkan peran WhatsApp grup sebagai media untuk presensi, penugasan, tagihan tugas, video call dan refleksi pembelajaran. Sedangkan Google Drive untuk penyimpanan hasil kerja pembuatan soal Auto Reply, Google Speadsheet untuk pembuatan soal dan terintegrasi ke WA Auto,” pungkasnya. (ns-shl/Sua)