Acara Deklarasi dan Pengukuhan Satgas Covid-19 Kabupaten Pekalongan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – Kantor Kementerian Agama kabupaten Pekalongan turut serta mendukung upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan dalam menekan Covid-19. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan dibentuknya Satgas Covid 19 Pelajar Kabupaten Pekalongan, yang secara resmi dilantik dan dikukuhkan pada Senin (15/11) pagi di SMAN 1 Bojong.

Acara deklarasi dan pengukuhan Satgas Covid 19 Kabupaten Pekalongan dihadiri secara langsung oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq SE.,MM beserta asisten, juga perwakilan Forkopimda Kabupaten Pekalongan, Tampak hadir pula wakil dari OPD terkait seperti Dinas Kesehatan dan BPBD, Camat dan Forkompimcam Bojong, Kepala satuan pendidikan dan pimpinan pondok pesantren serta pelajar dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA serta dari pondok pesantren.

Dijelaskan bupati Fadia, deklarasi dan pengukuhan Satgas Covid 19 pelajar Kabupaten Pekalongan yang terdiri dari pelajar SD sampai tingkat pondok pesantren merupakan bukti pemerintah daerah serius dalam menangani covid 19. “ Kita nggak main-main untuk menghilangkan copid ini supaya level kita cepat menurun. Anak-anak sekolah yang baru mulai masuk sekolah juga kita swab semua, “ungkap Fadia

Dengan adanya Satgas Covid-19 Pelajar Kabupaten Pekalongan ini diharapkan level Kabupaten Pekalongan segera turun ke level 2. Menurut Fadia, saat ini kabupaten Pekalongan masih berada di level 3 karena banyak warga yang belum divaksin.

Bupati Fadia mengatakan kepada para Satgas Covid-19 pelajar Kabupaten Pekalongan bahwa tugas mereka adalah memastikan di lingkungan belajar mereka (sekolah dan pondok pesantren), semua sudah divaksin. Hal ini sesuai aturan dari pemerintah yang mana vaksin merupakan syarat mengikuti ujian sekolah.

“Pemerintah akan mengeluarkan satu aturan, anak di atas 12 tahun yang tidak divaksin tidak boleh ikut ujian. Ayo kita rayu teman – teman supaya mau divaksin dan orang tuanya juga nanti dicek sudah divaksin atau belum, “jelasnya

Lebih lanjut Fadia juga menegaskan bahwa jenis vaksin yang diberikan adalah sama, Dan jika ada isu yang mengatakan vaksin bisa menyebabkan seseorang meninggal, itu adalah hoak. Untuk itu para Satgas Covid diharapkan bisa mengedukasi tentang pentingnya vaksin terutama bagi para lansia.

“Nanti kasih tahu orang tuanya yang tidak mau divaksin,mau buat KTP, KK atau surat apapun kalau tidak divaksin akan dipersulit karena supaya ikut aturan pemerintah. Ayo sehat bareng karena ini merupakan ikhtiar paling maksimal, “ pintanya.

Ditambahkan, vaksinasi untuk pelajar ditargetkan selesai pada bulan Desember mendatang. (Ar/Ant/bd).