Santri Harus Menjadi Motor Penggerak Tumbuhnya Kecintaan Masyarakat Pada Negara & Bangsa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Jajaran ASN Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri mengikuti upacara hari santri nasional 2021 secara daring dari aula PLHUT Kemenag Wonogiri, Jum’at (22/10). Upacara diikuti oleh jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kanwil Kemenag Jateng, serta para santri ini terpusat dari Ponpes Roudlatul Mubtadiin, Balekambang Jepara.

Upacara di ikuti seluruh peserta ASN Kemenag Kabupaten Wonogiri dengan protokol kesehatan ketat, memakai masker dan mencuci tangan. Dan yang merupakan ciri khas, segenap ASN mengenakan pakaian sesuai imbauan yaitu Koko putih, sarung dan peci hitam untuk pria, dan wanita menyesuaikan.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Kemenag Kabupaten Wonogiri, H. Cahyo Sukmana berharap, dengan mengikuti upacara secara virtual ini, seluruh jajaran ASN Kementerian Agama di wilayahnya dapat memahami dan memaknai hari santri 2021 yang bertemakan santri siaga jiwa raga.

Dalam amanatnya pembina Upacara HSN 2021, Gubernur Jawa Tengah yang di wakili Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, pada upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Jawa Tengah  mengatakan santri harus bergerak dan memberikan sumbangsih pemikiran dan perjuangan untuk masyarakat, bangsa, dan negara, serta terus mengambil peran bagi kemajuan Republik Indonesia. Termasuk berperan membantu membumikan kebijakan-kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19.

“Dengan keteladanan dan kesalehan sosialnya, santri dapat berperan sebagai agen perubahan dalam membantu mengubah paradigma, mindset, dan perilaku apatis masyarakat terkait Covid-19,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno.

Peranan lain santri adalah sebagai social influencer untuk membantu mengomunikasikan secara efektif kepada masyarakat, terkait kebijakan-kebijakan pemerintah menyangkut penanganan Covid-19.

Kehadiran social influencer dari kalangan santri dipandang penting untuk membantu membumikan kebijakan-kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19, khususnya di kalangan masyarakat muslim.

Pada Hari Santri Nasional dengan tema “Santri Siaga Jiwa Raga”, Sumarno mengajak sèmua untuk merapatkan barisan dan ikrarkan jihad melawan Covid-19. Jogo Santri harus dilakukan di setiap pesantren Jawa Tengah. Betapa pun hebatnya sebuah kebijakan penanganan Covid-19, akan sulit mencapai hasil maksimal jika warganya kurang mendukung atau kurang mematuhi kebijakan.

“Pada kesempatan yang baik ini saya juga mengajak para santri untuk terus mengasah sikap peduli, berbagi dan empati. Kuatkan karakter untuk tegas melawan radikalisme dan peredaran narkoba. Santri harus menjadi pelopor anak-anak muda bangsa dalam melawan radikalisme dan narkoba,” pintanya.

Santri juga harus terus menjadi motor penggerak tumbuhnya kecintaan masyarakat pada negara dan bangsa. Nasionalisme sekarang ini menjadi karakter yang akan menjadi kekuatan luar biasa bagi bangsa untuk memenangkan persaingan dan mewujudkan kedaulatan sejatinya.(mursyid/Sua)