081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Wiharso: Guru dan Penyuluh Katolik Proaktif Dalam Pemutakhiran Data yang Dibutuhkan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar  melalui Penyelenggara Katolik melaksanakan Kegiatan Rapat Koordinasi Guru Pendidikan Agama Katolik dan Penyuluh Agama Katolik Non PNS Tahun 2021 pada hari Kamis, 28 Oktober 2021 di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar.

Acara dibuka langsung oleh Kakankemenag Kab. Karanganyar, Drs. Wiharso, M.M. menyampaikan  motivasi tentang peningkatan kinerja Guru dan penyuluh supaya memiliki dedikasi yang tinggi dalam kegiatan pelayanan kepada siswa dan masyarakat.

“Sebagai ASN kemenag wajib melaksanakan 5 Budaya kerja kemenag, Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung jawab dan keteladanan. Itu harus kita tanamkan dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan, baik pelayanan pada masyarakat maupun terkait administrasi instansi,” tutur Wiharso.

“Mari beri perhatian yang maksimal dalam melayani umat dan para siswa, hadir langsung dan tatap muka dengan mereka agar kalian muda dikenal dan disayangi,” ucap Wiharso dihadapan para Guru dan Penyuluh Agama Katolik.

Pada sesi kedua Penyelenggara Katolik, Sri Wahyuningsih memimpin jalannya Rakor dengan mengevaluasi kinerja guru dan penyuluh,

“Penganggaran berdasarkan pada data maka pemutakhiran data pegawai sangat penting sehingga Guru dan Penyuluh diharap proaktif dalam pemutakhiran data yang dibutuhkan. Selain itu capaian kinerja pegawai harus teradministrasi dengan baik sebagai bukti dan penilaian kinerja pegawai tersebut. Pencairan TPG sudah dilaksanakan sesuai juknis dan dilakukan setiap bulan maka kejasama antara guru dan bimas katolik sangat di perlukan supaya serapan anggran berjalan lancar dan hak pegawai dapat diterima tepat waktu,” jelas Sri Wahyuningsih.

Sri Wahyuningsih juga menegaskan bahwa Penyuluh harus memiliki 2 kelompok binaan dan setiap kelompok binaan minimal 10 orang.

“Dalam 1 bulan penyuluh harus membuat 16 laporan penyuluhan. Honor penyuluh dibayarkan setiap bulan berikutnya setelah kegiatan. Dalam setiap tahunnya diadakan pemilihan penyuluh teladan, untuk itu setiap penyuluh diharapkan memiliki kinerja yang baik selain sebagai bentuk pelayanan juga sebagai kompetisi antar penyuluh dalam kinerjanya,” tegasnya.

Di penghujung sambutan, Sri Wahyuningsih berharap kepada guru dan penyuluh untuk mengikuti dengan baik Rakor dan Konsultasi ini sehingga kedepan melahirkan guru dan penyuluh yang handal yang selalu memprioritaskan keinginan dan kebutuhan masyarakat.(ida/sua)