Pembinaan Bagi Kepala MTs dan Bendahara BOP, BOS dan TPG se-Kecamatan Losari

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Brebes – Pembinaan  Bagi Kepala  dan Bendahara MTs sekecamatan Losari, dilaksanakan pada Kamis, 02/12/2021 di Aula MTsN 5 Brebes Desa Rungkang oleh H. Fajarin, yang menjabat sebagai Kepala Kantor Kemenag Brebes dan H. Imam Ghozali selaku Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes saat melaksanakan Pembinaan Pengelolaan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Tunjangan professional Guru (TPG).

H. Fajarin dalam arahannya, menyampaikan kepada seluruh kepala, agar meningkatkan kemampuan manajerialnya terutama dalam berkomunukasi dan bersilahturahim dengan seluruh lapisan masyarakat disekitar madrasah. Hal ini penting dengan komunikasi dan silahturahim diharapkan akan terjalin ikatan dan kepercayaan masyarakat kepada para kepala dan madrasah yang dipimpinya. “Dengan kepercayaan yang di dapat, masyarakat akan tertarik menyekolahkan anak-anaknya di madrasah dari pada sekolah lainya. Kepala sekolah, guru, karyawan agar meningkatkan kompetensi sosialnya, dengan strategi pendekatan kepada masyarakat, guru-guru dan orang tua/walid murid,” ungkap Fajarin.

“Mengingat dana BOS, PIP dan TPG bersumber di APBN, maka seluruh kepala dan bendahara madrasah dalam pengelolaan dana tersebut dituntut agar akuntabel, bertanggungjawab atas kemanfaatnya bagi sebesar-besarnya kepentingan rakyat sesuai petunjuk teknis.  Khusus di bidang pendidikan  yang lebih difokuskan pada pendidikan karakter anak bangsa,” imbuh H. Fajarin.  

Beliau berpesan kepada para guru yang telah mendapatakan TPG, agar sebagian dana yang telah diterima dapat disisihkan  untuk membiayai peningkatan kompetensi dan kapabelitas. Di Era industry 4.0 dan 5.0 guru dituntut untuk terus  berinovasi dan kreatif memanfaatkan perkembangan IT yang pesat dan semakin cepat, sebagai sarana inovasi dalam proses belajar mengajar, sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud dan tidak ketinggalan perkembangan zaman dan tidak didahului oleh murid-muridnya.

Semantara H. Imam Ghozali mengingatkan kembali adanya, KMA 183 dan 184 Tahun 2019 tentang kurikulm madrasah yang meliputi mata pelajaran Aqidah Akhlak, Al Quran Hadits, Fiqh Islam, sejarah Kebudayaan Islam  (SKI) dan Bahasa Arab, dimana kurikulum ini bertujuan untuk menjadikan siswa-siswa yang berkarekter keindonesian, siswa diberikan kesempatan selebar-lebarnya menggali potensi, minat dan bakatnya, dimana tugas guru mengarahkannya,  sehinga pendidikan yang diterapkan dapat menghasilkan generasi-generasi profesional, unggul, moderat    yang mampu bersaing secara global tanpa  mengabaikan kearifan lokal, bahkan lebih memajukan kearifan lokal sebagai salah satu identitas dan keunggulan dari bangsa-bangsa lain.   

“Pak Kepala, H. Fajarin menekankan pendidikan yang ada harus bersifat humanis, ditandai dengan menempatkan sesuatu pada porsinya, juga memanusiakan  manusia dan menjadikan manusia yang berakhlak karimah sebagai bagian dari berperadaban tinggi. Hormat-menghormati dan saling menghargai, menunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan dan  hak asasi manusia, menghormati keragaman dan mampu hidup berdampingan dengan saudara-saudara kita yang berbeda suku, agama, ras dan bahasa,”  jelas Imam Ghozali.

H. Imam Ghozali mengingatkan agar para kepala dan guru madrasah untuk mengantsipasi perubahan kurikulum pendidikan yang menekankan pada karekter keindonesiaan  yang multikultural, moderat,  beraneka ragam dan jauh dari paham radikal dan ektrim, baik ekstrim kanan maupun ekstrim kiri. Acara di ikuti oleh peserta sekitar 40 orang peserta berasal dari kepala MTs, pengelola keuangan madrasah dan perwakilan para guru.(Hid/Sua).