Pendampingan EDM ERKAM Di MI Maarif Pucungbedug

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Kegiatan pendampingan EDM-eRKAM merupakan program tinjak lanjut setelah Tim Inti Madrasah mengikuti BIMTEK penerapan EDM-eRKAM yang dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2021.

Waktu pendampingan di mulai dari tanggal 10 sampai 29 Januari 2022 dan untuk MI Maarif Pucungbedug tepatnya hari ini Kamis (13/1). Kegiatan tersebut berlangsung kurang lebih 2 jam lamanya, dilaksanakan oleh 1 orang pendamping TIK, Subur Widodo diikuti oleh 3 orang Tim Inti Madrasah (TIM) yaitu Kepala Madrasah, Bendahara, dan staf serta dibantu oleh seorang guru MI Maarif Pucungbedug.

Pada kegiatan ini, pendamping melaksanakan tugasnya untuk memastikan bahwa pengerjaan EDM-eRKAM serta tahap-tahap yang harus diisi terlebih dahulu sudah benar. Sesuai surat edaran tentang hal yang perlu disiapkan oleh Tim Inti Madrasah dimulai dari :

  1. Registrasi/Daftar akun
  2. Update profil diri lembaga
  3. Pengisian EDM sampai disetujui Kepala Madrasah
  4. Rencana > Pendapatan – APBN BOS Tahap I dan II > RKAM – Dana sampai tersisa 0.

Dari ke empat poin di atas untuk TIM Maarif Pucungbedug baru mengerjakan proses di nomor 3 tapi belum sampai persetujuan dari Kepala Madrasah.

“Kami khawatir nanti kalau klik setujui sudah tidak bisa dirubah sehingga baru sampai proses pengisian EDM saja,” ujar salah satu tim inti madrasah.

Nursyamsi selaku kepala madrasah meminta pendamping untuk bisa membimbing sepenuhnya kepada tim. “Ternyata proses pengisian masih 50% dan ternyata itu masih butuh proses yang panjang kalau sampai di RKAM,” ujarnya

Sementara itu, Subur Widodo selaku tim pendamping menghimbau untuk pngisian EDm dilaksanakan sesauai tauran dan jangan terburu-buru.

“Penyusunan EDM tidak perlu terburu-buru dan juga tidak perlu sibuk untuk melengkapi bukti fisik yang dibutuhkan serta jangan terlalu mempersulit diri karena yang di upload tidak harus semuanya dilampirkan cukup rekapannya saja,” ujarnya

“Tulislah yang sebenarnya dan apa adanya sesuai kondisi riil madrasah karena EDM ini menjadi bahan evaluasi yang harus diperhatikan dan diperbaiki untuk tahun berikutnya. Dan syukur-syukur nanti masuk dalam kriteria penerima BOS Afirmasi,” imbuhnya.

Subur menjelaskan bahwa terkait EDM ini butuh kerjasama yang baik antara Kepala Madrasah dan Tim Inti Madrasah dalam pengerjaan agar menghasilkan data yang benar-benar akurat, seperti diketahui sekarang kedua aplikasi saling berhubungan dan menjadi dasar untuk menetapkan program prioritas dalam penyusunan rencana peningkatan madrasah. (nsc/ak/rf)