Guru IPA MTsN 2 Pekalongan Kembali Ukir Prestasi di Tingkat Nasional

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – Berprestasi adalah hak semua orang. Tidak hanya para pelajar, namun juga guru berhak bahkan sudah menjadi tugasnya untuk berprestasi dan memberikan teladan baik bagi anak didiknya dalam hal prestasi. Hal itu ditunjukkan oleh salah satu guru IPA pada MTsN 2 Pekalongan.

Wahyu Hidayani nama guru tersebut. Prestasi kembali ia ukir di bulan Februari ini untuk kedua kalinya. Pada 20 Februari lalu, ia telah mengikuti Future Science Olympiad (FUSO) yang digelar oleh POSI. Kompetisi tingkat Nasional itu diselenggarakan secara online melalui akun member masing-masing peserta. Dan, berdasarkan pengumuman pada 22 Februari 2022, nama guru IPA kelas 7 dan 9 itu ditetapkan sebagai salah satu peraih medali perunggu, serta menempati peringkat 45 dari 136 peserta yang mengikuti lomba.

Kepada redaksi, Wahyu menceritakan tentang pengalamannya saat mengikuti FUSO, “Soal-soal yang disajikan memang lebih didominasi oleh materi Bioteknologi Modern, mungkin karena tema lombanya adalah Future Science, jadi lebih ke arah teknologi sains di masa depan. Selain soal Biologi,  juga tetap ada soal-soal Fisika dan Kimia. Alhamdulillah, dalam waktu 120 menit saya bisa mengerjakan dan mendapat skor 119. Saya juga bersyukur masih bisa mempersembahkan medali perunggu untuk madrasah,” tuturnya.

Apresiasi terhadap prestasi yang telah diukir oleh wanita kelahiran Banyumas itu datang terutama dari kepala madrasah, bapak Imam Sayekti. Ia memberikan ucapan selamat sekaligus motivasi agar Wahyu selalu meningkatkan semangat dalam mengasah potensi sekaligus membimbing para siswa khususnya di bidang IPA. Ia juga berharap, guru-guru lain bisa mengikuti jejak prestasi yang telah diukir oleh Wahyu.

“Selamat untuk Bu Wahyu. Medali kedua di bulan Februari ini semoga bisa menjadi penyemangat untuk terus membawa nama baik madrasah. Teruslah berkarya, berdedikasi serta berkontribusi demi kemajuan pendidikan di MTsN 2 Pekalongan khususnya dan di Indonesia.” pesannya. (Why/Ant/bd).