Studi Tiru ke Sekolah Adiwiyata Nasional

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – Dalam rangka memantapkan langkah menuju Sekolah Adiwiyata Provinsi, MTsN 2 Pekalongan melakukan Studi Tiru ke Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tanjung yang beralamatkan di desa Tanjung, kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan yang telah ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional.  Sabtu (19/2/2022).

Hadir sebagai perwakilan dari pihak MTsN 2 Pekalongan, koordinator jejaring komunikasi tim sukses CSAP tahun 2022, M.Tajul Arifin dan Dodi Prasetyo Purwo Amboro.  Kegiatan yang berlangsung pada pukul 09.30 hingga 11.00 WIB itu meliputi diskusi, sharing gagasan serta peninjauan lingkungan madrasah.

Dalam sambutannya, Kepala MIS Tanjung, Anita Amaliatun Nafiah, S.Pd.SD menyampaikan ucapan selamat datang kepada pihak MTsN 2 Pekalongan. Lebih lanjut Anita menegaskan bahwa penghargaan yang telah diraih sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional pada tahun 2018 merupakan hasil dari perjuangan yang keras, kekompakan dan konsistensi dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan dan PBLHS.

Dimulai dari tingkat kabupaten, kerja keras dimulai dengan menjalin komunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup. Informasi dan bimbingan yang diterima kemudian diterapkan di madrasah.

“Pentingnya komponen perencanaan seperti penyusunan IPMLH, EDM, RKJM maupun RKTM dan RKAM. Setelah disetujui oleh dinas LH, barulah dimulai proses pelaksanaan yang meliputi kegiatan PBLHS sesuai identifikasi potensi dan masalah yang disusun sebelumnya, “ ujar Anita Amaliatun Nafiah

Lebih lanjut Anita menjelaskan hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah dokumentasi setiap kegiatan baik berupa foto, video, maupun data lainnya.

“Berkat kerja keras dan konsistensi itulah MIS Tanjung berhasil menerima penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional.” tuturnya bangga.

Yang menggembirakan lagi, Anita juga menyampaikan bahwa saat ini pihakya sedang mempersiapkan diri menuju sekolah Adiwiyata Mandiri. Hal terberat yang dihadapi adalah masa pandemi selama kurang lebih 1 tahun menjadikan kondisi madrasah harus ditata kembali. Beberapa produk siswa terlihat rusak, sehingga menuntut kesungguhan dan kerja keras kembali dari semua warga madrasah.

Setelah berdiskusi banyak dengan Kepala MIS Tanjung serta bapak/ibu gurunya, M. Tajul Arifin selaku perwakilan dari pihak MTsN 2 Pekalongan mengungkapkan rasa terima kasihnya yang sangat mendalam. Ia juga menyampaikan salam hormat dari Kepala MTsN2 Pekalongan, Imam Sayekti yang pada hari itu belum dapat menghadiri pertemuan sebab suatu kepentingan.

“Terima kasih kami ucapkan kepada ibu Anita dan seluruh bapak/ibu guru MIS Tanjung yang telah memberikan banyak sekali ilmu, informasi, wawasan serta inspirasi kepada kami terutama terkait dengan ke-Adiwiyata-an ini. Dengan ini kami juga mohon doa dan dukungan agar MTsN 2 Pekalongan bisa mewujudkan harapan menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi,” tutur guru BK itu.

Hal senada juga disampaikan oleh Dodi Prasetyo  yang turut hadir pada kesempatan itu. Ia memberikan pujian kepada MIS Tanjung atas konsistensinya melaksanakan PBLHS hingga saat ini. Menurutnya, hal tersebut bisa dilihat dari kondisi madrasah yang sejuk, rindang, asri serta nyaman. Tampak di beberapa sudut hasil pengolahan sampah, serta yang paling menarik adalah adanya apotik hidup di lingkungan madrasah. Semua yang disaksikan di MIS Tanjung tentu akan menjadi inspirasi bagi MTsN 2 Pekalongan untuk terus bergerak mencapai cita-cita. (Why/Ant/bd).