081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Guru RA Tingkatkan Kompetensi, Wujudkan Generasi Kreatif dan Inovatif

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) se-Kecamatan Semacanmungkur (Semarang, Candisari, Banyumanik dan Gajahmungkur), gelar kegiatan workshop pada Selasa (8/3/2022) di RA Al Khoriyyah 1 Semarang.

Kegiatan ini diikuti oleh guru RA yang tergabung dalam IGRA se-Kecamatan Semacanmungkur, dengan beratribut seragam batik IGRA Kota Semarang.

Adapun tema yang diusung adalah Pembelajaran Bermuatan STEAM dengan Media Loose Part.

STEAM merupakan singkatan dari Science, Technology, Engineering, Art dan Mathematics, yaitu suatu sistem pembelajaran yang menekankan pada pendekatan hubungan antara pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan Loose Part adalah media material lepas yang penggunaannya dapat beragam, artinya bahan dimaksud dapat dipindahkan, dibawa, digabungkan, dirancang ulang, dipisahkan dan disatukan kembali dengan berbagai cara. Begitu penuturan nara sumber.

Soelistiyowati Kepala RA Perwanida 4 dan Nova Sri Rahayu Kepala RA Al Muta’alimin Semarang selaku nara sumber kegiatan tersebut juga merupakan tim penulis naskah buku Pimpinan Daerah (PD) IGRA Kota Semarang.

Hadir pula Ketua IGRA Kota Semarang, Aminuddin. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STEAM dan Loose Part dianggap yang paling sesuai bagi anak usia dini di abad 21.

Ismiyati peserta dari RA Perwanida 2 menuturkan bahwa melalui kegiatan workshop sehari ini, dapat memberikan manfaat yang cukup banyak, karena nara sumber menyampaikan secara detail bagaimana metode pembelajaran dimaksud.

Ia berharap guru RA dapat meningkatkan kompetensinya sehingga dapat mewujudkan generasi penerus bangsa yang kreatif dan inovatif.

“Harapannya kami bisa menerapkan metode pembelajaran ini, dengan tujuan untuk meningkatkan kreativitas anak, karena anak diberikan kesempatan untuk lebih berekspresi secara bebas. Selain itu kami berharap bisa menggali lebih jauh lagi potensi anak untuk bisa dikembangkan, sehingga anak-anak ini nantinya tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga menjadi generasi yang kreatif dan inovatif,” tutur Ismi. (Ismi/NBA/bd)