Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi Di MTs Negeri 8 Kebumen

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kebumen – Guna mewujudkan lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani), Rabu (16/03) Kankemenag Kebumen mengadakan Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi di MTs.N 8 Kebumen. Hadir sebagai narasumber Kepala Kankemenag Kebumen H. Ibnu Asaddudin didampingi anggota Unit Pengendali Gratifikasi.

Kepada seluruh guru dan karyawan MTs.N 8 Kebumen, H. Ibnu Asaddudin menegaskan bahwa Pencegahan gratifikasi di lingkungan Kemenag Kabupaten Kebumen perlu adanya upaya yang kongkret dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pendidik dan tenaga pendidik. Bahkan menurutnya justru peran paling utama dalam upaya pencegahan adalah mereka para pendidik dan tenaga pendidik

Karenanya, pada kesempatan tersebut H. Ibnu meminta kepada seluruh guru mata pelajaran apapun di MTs.N 8 Kebumen untuk mengkondisikan suasana kelas dan melakukan pembiasaan yang memungkinkan terbentuknya budaya berfikir moderat dalam beragama, agar terbentuk karakter, dan budaya anti korupsi, serta menyampaikan pesan-pesan moral kepada peserta didik.

Hal tersebut menurutnya sebagainmana KMA 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah yang  menganahkan penanaman nilai moderasi beragama, penguatan pendidikan karakter, dan pendidikan anti korupsi kepada peserta didik bersifat hidden curriculum dalam bentuk pembiasaan, pembudayaan dan pemberdayaan dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya minta kepada seluruh pegawai Kemenag agar bersama-sama membangun komitmen untuk mencegah dan menangani gratifikasi di lingkungan kemenag kabupaten Kebumen dalam rangka menciptakan tata kelola yang baik,” ungkapnya.

Kepala Kantor juga memberikan pengarahan pada seluruh guru dan pegawai MTs Negeri 8 Kebumen ”at-thariqah ahammu mina-l-maddah, namun al-mudarris (‘guru’) jauh lebih penting dari sekadar thariqah (‘metode’)Bukan sekadar guru, namun ruhu-l-mudarris (‘ruh/jiwa seorang guru’) itu yang sebenarnya lebih penting dari keduanya (metode dan guru)” jelasnya.

Kata-kata inilah yang terus ditanamkan H. Ibnu kepada seluruh pegawai dan guru dilingkungannya untuk mendorong kemajuan sistem pendidikan dan pengajaran di lingkungan Kemenag kabupaten Kebumen melalui tiga komitmen yaitu kebersamaan, berprestasi dan menjadi yang terbaik. (diw/fz/bd).