081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Didiklah Anak Dengan Kelembutan, Jangan Keras Hati

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purwokerto-Kakankemenag menghadiri acara silaturahmi dan Halal Bihalal yang diselenggarakan oleh keluarga besar Yayasan Al-Hidayah Purwokerto bertempat di MTs Al Hidayah Karangsuci Purwokerto pada hari Rabu (11/05). Ikut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Irawati, Kakankemenag Banyumas Aziz Muslim, Ketua MUI Banyumas KH. Taefur Arafat, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Dwi Sucipto, Ketua yayasan Al-Hidayah Imam Parikesit, Polsek Purwokerto Utara, Kepala Sekolah dari delapan Sekolah dibawah Yayasan Al-Hidayah Purwokerto serta tamu undangan lainnya.

Imam Parikesit dalam sambutannya menyampaikan bahwa dunia pendidikan  harus disentuh dengan kelembutan hati, tidak bisa dengan komando yang kaku. Dengan menggunakan sentuhan dari hati maka akan membuat pendidikan berjalan dengan baik.

“Ada 8 sekolah dibawah yayasan Al Hidayah  Purwokerto yaitu  MTs Al Hidayah Purwokerto, SMP Diponegoro 1 Purwokerto, SMP Diponegoro 3 Kedungbanteng, SMP Diponegoro 5 Wangon, SMP Diponegoro 7 Gumelar, SMK Diponegoro 1 Purwokerto, SMK Diponegoro 3 Kedungbanteng, SMA Diponegoro 1 Purwokerto. Dan mohon maaf bila selama ini belum maksimal dalam melayani dan mengelola Yayasan,” ujarnya lebih lanjut.

Sementara Kakankemenag H. Aziz Muslim, M.Pd.I menyampaikan terimakasih atas undangan dalam acara silaturahmi yang diselenggarakan oleh Yayasan Al Hidayah Purwokerto, serta memperkenalkan diri selaku Kepala Kemenag Kabupaten Banyumas yang baru.

“Dengan adanya  kebersamaan dalam satu tim harus dapat  berjalan dengan baik  tanpa adanya gesekan gesekan, karena tujuannya satu,” terangnya lebih lanjut.

Acara inti diisi tausiyah yang disampaikan Ketua MUI dan mengatakan bahwa silaturahim harus terus kita jaga dengan semua orang, Ikhtiar kepada Allah dan sesama harus tetap dijaga. Kalau sudah bicara rizki sangat tidak tergantung dengan orang lain, karena Rizki itu urusan Gusti Allah. Menurut Imam Malik rizki walaupun tidak dicari akan tetap didapat. Sedangkan menurut Imam Syafi’i rizki itu harus dicari. Perbedaan pendapat ini tidak harus diperdebatkan karena masing masing mempunyai dalil sendiri sendiri jelas Taefur Arafat dalam tausiyahnya.

“Orang hidup itu masalahnya macam macam, seperti ekonomi, keuangan, keluarga dan lain-lain. Dan ini pasti akan diberi pertolongan oleh Allah dengan adanya jalan keluar. Salah satu kasih sayang Allah kepada kita adalah Allah masih menutupi kesalahan dan aib kita. Jika Allah membuka aib kita maka orang lain akan mengetahui keburukan dan kejelekan kita. Maka dari itu kita mesti tetap harus bersyukur,”  pungkasnya (yud/rf).