081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

IGRA Kota Semarang Diajak Berinovasi untuk Mengembalikan Kepercayaan Masyarakat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Rabu (18/5/2022) Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Semarang adakan kegiatan rapat koordinasi (rakor) di pemancingan Sekopek Sebatur Polaman Mijen Kota Semarang.

Dengan mengusung tema Sucikan Hati, Tingkatkan Silaturahmi dan Satukan Misi Menuju IGRA yang Berprestasi, kegiatan diikuti pengurus IGRA Kota Semarang, serta ketua dan anggota IGRA dari masing-masing kecamatan, sejumlah kurang lebih 45 orang.

Dalam rakor dimaksud, hadir pula Mukhlis Abdillah Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya keseimbangan dari 3 kecerdasan dalam kehidupan. “Kita perlu memadukan antara IQ (Intelligence Quotients) atau kecerdasan intelektual, EQ (Emotional Quotients) atau kecerdasan emosional, dan SQ (Spiritual Quotients) atau kecerdasan spiritual,” tuturnya.

“Pendidikan agama harus menjadi inspirasi kehidupan yang dipergunakan sebagai panduan atau rambu-rambu dalam keseharian. Kami harapkan anak-anak RA tidak hanya diajarkan membaca dan berhitung, tetapi juga cara berdoa, beribadah dan mengaji,” sambungnya.

Menurutnya melalui ESQ yang baik akan dapat mewujudkan kerukunan atau hubungan yang baik antar sesama manusia.

Selain itu, pada kesempatan tersebut Mukhlis Abdillah mengajak kepada IGRA Kota Semarang untuk berinovasi guna mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada RA sebagai lembaga pendidikan bagi anak-anak usia dini. “Pandemi Covid-19 berdampak turunnya peminatan orang tua murid dalam menyekolahkan putra-putrinya di RA, maka mari IGRA Kota Semarang bisa berinovasi guna mengembalikan kepercayaan masyarakat,” ajaknya.

“Selama masa pandemi kita dipaksa untuk menggunakan Informasi Teknologi (IT) dalam dunia pendidikan, maka mari kita optimalkan penggunaan IT sebagai inovasi. Utamanya manfaatkan IT sebagai media publikasi dan sosialisasi atas prestasi-prestasi peserta didik, seperti melalui media sosial (medsos), sehingga masyarakat melihat atau tahu bahwa RA tidak kalah dengan lembaga pendidikan lainnya,” ujarnya.

Rakor tersebut merupakan rakor perdana pasca Hari Raya Idul Fitri 1443 H, oleh karenanya momen tersebut dipergunakan pula sebagai ajang silaturahmi dan halal bihalal bagi peserta kegiatan.(Muji/Nng/NBA/bd)