Kemenag Grobogan Adakan Manasik Masal Pertama Setelah Pandemi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Sudah dua tahun lamanya penyelenggaraan haji ditiadakan karena adanya pandemi Covid-19. Dan ditahun 2022 penyelenggaraan haji dibuka lagi oleh Pemerintah Arab Saudi dengan ketentuan usia jamaah haji maksimal 65 tahun. Dan Pemerintah Indonesia mendapat kuota haji 1 juta jamaah haji, dan Kabupaten Grobogan sendiri mendapat kuota haji 628 orang. Dalam rangka meningkatkan pemahaman Jemaah Haji tentang proses palaksanaan Ibadah Haji 1443 H/ 2022 M, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan melalui Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) mulai melakukan kegiatan manasik haji kepada Jemaah Haji. Kegiatan digelar di Hotel Kryiad Grand Master Purwodadi dihadiri oleh Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Wakil Bupati Grobogan, Dinas Kesehatan, Petugas Haji TPHI, TKHD, TPIHI dan semua jamaah haji berjumlah 628 orang. Minggu, (22/5/2022).

Kepala Kantor Kemenag Kab. Grobogan, Imron Rosyidi, dalam laporannya menyampaikan pemberangkatan kloter pertama dimulai tanggal 4 Juni 2022. Dan CJH asal Kabupaten Grobogan masuk gelombang pertama dalam pemberangkatan CJH. Calon jamaah haji Kab. Grobogan terbagi menjadi 3 kloter, Kloter 4, Kloter 5 dan Kloter 6, jumlah calon jamaah haji Kabupaten Grobogan berjumlah 628 orang ditambah petugas TPHD 2 orang, petugas TPHI 2 orang, TPIHI 2 orang dan TKHD 4 orang dan tanggal pemberangkatan jemaah haji pada tanggal 4 dan 5 Juni 2022.  

“Kabupaten Grobogan harus bersyukur, bahwa kuota jamaah haji Kabupaten Grobogan diberikan lebih dari 50 persen yang berjumlah 528 orang dibandingkan dari Kabupaten lainnya. Dan kuota normal bila tidak ada pandemi berjumlah 1065 orang, dan selama 2 tahun penyelenggaraan haji ditiadakan karena adanya pandemi Covid-19. Dan ditahun 2022 penyelenggaraan haji dibuka lagi oleh Pemerintah Arab Saudi dengan ketentuan usia jamaah haji maksimal 65 tahun,” ungkap Imron.

Sementara sambutan Kepala Bidang PHU Kanwil Prov. Jateng, Ahyani mengatakan dalam pelaksanaan persiapan penyelenggaraan haji normal 8 bulan termasuk yang di tanah suci 42 hari, tetapi di tahun 2022 Kemenag diberikan waktu 40 hari dalam mempersiapkan pemberangkatan jamaah haji. Pemberangkatan jamaah haji tahun 2022 seperti kisah pemburu yang istirahat di bawah pohon besar, yang kemudian ketiban buah. Kira-kira kalau buahnya sebesar buah semangka pasti akan masuk rumah sakit.

“Seperti halnya jamaah haji yang berangkat haji tahun 2020 tidak bisa berangkat dikarenakan pandemi covid 19, jamaah haji yang mendaftar 2011 baru bisa berangkat tahun 2022 setelah pandemi berakhir dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Pemerintah Arab Saudi seperti usia maksimal 65 tahun,” beber Ahyani.

Lebih lanjut Kepala Bidang PHU Kanwil Prov. Jateng mengatakan, bahwa rata-rata di Kabupaten/ kota jamaah haji ditahun 2022 mendapat 50 persen, dan Grobogan mendapat 60 persen karena masih adanya adaptasi dikarenakan pandemi Covid-19. Dan insyaallah semua petugas akan terbantu tugasnya dengan ringan karena ditahun 2022 ini dibatasi maksimal 65 tahun dan jamaahnya diprioritasnya masih muda.

“Pemerintah dalam melayani dan membimbing ibadah haji pastinya melayani secara baik, kualitas pelayanan seperti kualitas makanan ditingkatkan dan jamaah haji dilarang memasak disana karena resiko kebakaran dihotel, dan jarak hotel didekatkan agar kualitas jama’ah haji ditingkatkan. Dan dimohon persyaratan vaksin dilaksanakan. Kalau ditotal semua biaya jamaah haji sekitar 81 juta dan di Indonesia berkisar 40 jutaan. Biaya haji dipergunakan sebagai leaving kost, penerbangan, konsumsi. Dan semoga CJH berangkat sehat selamat dan pulang sehat selamat menjadi haji mabrur,” jelasnya.

Sementara Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto mengungkapkan bahwa pentingnya kegiatan pembinaan manasik haji bagi setiap orang yang akan melaksanakan perjalanan ibadah haji, karena dengan pemahaman yang komprehensif tentang tata cara pelaksanaannya maka ibadah haji yang dilakukan akan menjadi benar dan sah.

“Kegiatan pembinaan manasik haji menjadi penting, karena diterimanya atau tidaknya ibadah haji tergantung dari seberapa jauh pemahaman tentang tata cara pelaksanaannya. Kita harus mengenal rukun, sunah dan perbuatan yang diharamkan selama menunaikan ibadah haji, sehingga setelah selesai melaksanakan ibadah haji, kita akan menjadi haji yang mabrur,” pungkasnya.

Terakhir, Bambang mengingatkan kepada seluruh calon jemaah haji Kabupaten Grobogan tahun 2022 untuk mempersiapkan diri dari sekarang dengan terus mengikuti kegiatan manasik haji baik melalui program Kemenag atau dengan guru-guru agama yang ahli mengenai ibadah haji, dan kami juga mengimbau agar para jemaah tetap selalu menjaga kesehatan, kebugaran dan tetap mematuhi protokol kesehatan.(bd/Sua)