Muh Mualim Berpesan agar Jamaah Calhaj Jaga Nama Baik Indonesia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sukoharjo – Diharapkan Calon Jamaah Haji khusunya dari Sukoharjo dapat menjadi  Jamaah Haji Mandiri yang dapat mempersiapkan segala kebutuhan untuk ibadah hajinya dengan mandiri. Termasuk diantaranya mengikuti menasik haji sepanjang masa yang artinya calon jamaah haji meskipun belum diketahui jadwal keberangkatannya dapat mengikuti manasik haji baik secara off line melalui bertanya ulama atau Kyai dan juga dapat mengikuti kajian-kajian manasik secara on line. Hal tersebut dimaksudkan agar ibadah haji yang dilaksanakan hanya sekali seumur hidup tersebut dapat terlaksana dengan sempurna sesuai dengan syarat dan rukunnya.

Kakankemenag Kabupaten Sukoharjo Muh. Mualim menyampaikan hal tersebut pada kegiatan manasik Haji putaran terakhir tingkat kelompok/kecamatan yang digelar di Gedung IPHI Kecamatan Weru, Senin (23/05) mulai pukul 07.30 sampai dengan selesai. Kegiatan manasik tersebut diikuti oleh 68 jamaah Calon Haji(calhaj) yang masing-masing adalah 38 orang calhaj dari Weru, 27 dari Tawangsari dan tiga orang dari Bulu.

“Kami sampaikan kembali seruan dari bapak Kakanwil, sekiranya bapak-ibu Calhaj dan para petugas yang akan mendampingi Jamah calhaj untuk senantiasa berdoa dan keluarganya juga mendoakan agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menunaikan ibadah haji ” lanjut Kakankemenag.

Muh Mualim menuturkan dari satu juta kuota jamaah haji yang dibuka oleh Pemerintah Arab Saudi untuk musim haji tahun ini, 15 % diantaranya adalah untuk masyarakat dan pemerintah Arab Saudi “ sisanya, 850 ribu dibagi untuk jamaah haji dari seluruh penjuru dunia” tuturnya. Masih menurut Muh Mualim, Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah kuota terbanyak. Untuk Jawa Tengah sendiri sejumlah 1377 Calhaj, sedangkan untuk Kabupaten Sukoharjo mendapatakan kuota sebanyak 380 orang Jamaah calhaj.

Lebih jauh Muh Mualim menerangkan, berdasarkan UU No. 08 Tahun 2019, Kegiatan manasik merupakan hak dari jamaah calhaj, disamping hak untuk mendapatkan nomor porsi, mendapatkan layanan konsumsi, layanan kesehatan, transportasi, perlindungan dan juga asuransi.

Tak lupa Muh Mualim juga berpesan kepada seluruh jamaah calhaj agar selalu menjaga nama baik Negara Indonesia dimanapun berada, karena selama ini jamaah calhaj dari Indonesia dikenal sebagai jamaah yang tertib dan santun. menjaga diri dari perbuatan yang dapat mengundang terjadinya tindak kejahatan baik dari cara berpakaian, perkataan dan perbuatan. Tepat kiranya pepatah yang mengatakan dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. “ Tidak semua yang wajar kita lakukan selama di Negara kita juga akan dinilai wajar di Arab Saudi, termasuk diantaranya dalam hal berpakaian dan berramah tamah, jangan sampai menimbulkan persepsi yang salah dan berujung pada pelecehan atau tindak kejahatan” pesan Kakankemang sungguh-sungguh. (djp/rf)