Tingkatkan Kompetensi, Penyuluh Agama Islam Kota Magelang Ikuti Workshop Digital

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Magelang – Laju perkembangan arus teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai kemudahan, efisiensi dan efektifitas untuk menunjang tugas dan fungsi penyuluhan.

Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama harus mampu menyikapi perubahan zaman ini sehingga perlu melakukan transformasi dalam mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu literasi digital Penyuluh Agama Islam perlu di tingkatkan sebagai sebuah upaya dalam menjawab tantangan dakwah di era digital.

Dalam rangka penguatan kinerja penyuluh agama Islam, Seksi Bimas Islam Kementerian Agama Kota Magelang langsungkan Workshop Peningkatan Keterampilan Digital Bagi Penyuluh Agama di aula kantor Jl. Uripsumoharjo 106 Wates Magelang Utara. (Rabu, 18/5).

Dalam sambutannya Kepala Kankemenag Kota Magelang menegaskan bahwa penyuluh agama Islam saat ini sebagai garda terdepan Kementerian Agama. Sehingga dalam membangun, membina  dan membimbing masyarakat dengan bahasa agama harus mampu menggunakan media sosial yang tersedia. Disamping itu juga selalu mensupport program revitalisasi KUA.

“Dalam menjalankan tusinya, penyuluh diharapkan meningkatkan kompetensi penguasaan IT, agar bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan metode berdakwah secara digital. Saya menyadari memang bukan hal mudah, namun semua ini bisa terwujud jika rasa tanggungjawab dinas menjadi spirit kerja penyuluh. Inilah alasan Kementerian Agama Kota Magelang  mengadakan workshop keterampilan digital bagi penyuluh agama,” jelas Sofia Nur.

Ditemui ketika workshop berlangsung, Ketua Pokjaluh Kota Magelang mengungkapkan harapannnya “Saya berharap seluruh penyuluh agama Islam fungsional dan non PNS dapat mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, sehingga mampu mengimplementasikan tugas penyuluhan melalui media sosia. Kini, penyuluh tidak hanya dituntut untuk mampu berdakwah secara digital saja, akan tetapi diharapkan menjadi influencer kebaikan di media sosial yang dapat membawa perubahan besar pada umat dan membendung penyebaran hoaks.” pungkas Shanti Maharanti.

Workshop yang rencananya berlangsung 2 hari ini dihadiri oleh 42 peserta yang terdiri dari penyuluh agama Islam PNS, penyuluh agama Islam Non PNS dan staff Bimas Islam.

Materi yang disampaikan pada pelatihan ini meliputi pembuatan flyer, twibbon, video dan juga film pendek. Selain itu juga dilatihkan pula mengoperasionalkan beberapa aplikasi dan personal branding melalui media sosial. (Shanti/Hari/rf).