Hidayat Maskur mengajak belajar, belajar dan terus belajar

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – “Ideologi, Agama dan Budaya tidak dapat disangkutpautkan, karena mungkin ada nilai-nilai yang barangkali kita belum sampai ilmunya,”ujar Hidayat Maskur ketika membuka kegiatan FKUB (21/06). Kepala Kankemenag Kota Surakarta menjelaskan perlunya merubah cara pandang dan sikap dalam menghadapi perbedaan, menuju terwujudnya moderasi beragama.

“Ilmu kita masih kurang, maka perlu bagi kita untuk belajar belajar dan terus belajar, dan jika makin pandai keilmuannya maka orang tersebut akan menjadi lebih bijaksana,” tuturnya.

Kegiatan Penguatan Moderasi Beragama bagi Anggota FKUB dan Tokoh Agama Kota Surakarta diselenggarakan oleh Kemenag Kota Surakarta.Kegiatan yang diikuti oleh anggota FKUB dan anggota FORSITOGA Kota Surakarta, menghadirkan pemateri dari FKUB Provinsi Jawa Tengah. Pemateri Taslim Syahlan menyampaikan tema Pola Penguatan Moderasi Beragama yang menerangkan tentang adanya peluang pengutana moderasi beragama.

“Ada peluang penguatan moderasi beragama lewat semangat merah putih dan silaturahim,” tuturnya. Peserta diingatkan kembali tentang semangat merah putih Bangsa Indonesia dan rutinnya masyarakat bersilaturahim. “Lewat merah putih dan silaturahim, tak perlu dengan kegiatan formal, sekedar ngopi santai saja bisa menjadi peluang penguatan moderasi beragama,”jelasnya.

Senada,Pnd. Anggadhammo Warto yang menjelaskan materi tentang Penguatan Moderasi Beragama dalam Perspektif Agama Budha.Ia mengingatkan peserta untuk menyelesaaikan urusan di dalam diri sendiri terlebih dahulu.

“Kita belajar agama untuk ke dalam, bagaimana pikiran kita apakah timbul keserakahan, kebencian, dan jika masih ada hal seperti itu maka kita belum selesai dengan diri sendiri,”ujarnya. Angadhammo menyampaikan sebuah ajaran yang didalamnya terkandung pesan bahwa kebencian dapat dapat dihilangkan. “Na hi verana verani, Sammantidha kudacanam, Averena ca sammanti, Esa dhammo samantano, yang artinya kebencian tidak akan berakhir bila dibalas dengan kebencian, kebencian akan berakhir bila dibalas dengan tidak membenci, inilah satu hukum abadi,” jelasnya. (may/rf)