Kemenag Grobogan Sosialisasikan Kurikulum Merdeka pada Guru MI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Pandemi Covid-19 membuat banyak sekali perubahan di berbagai sektor, salah satunya adalah pendidikan. Masa pandemi Covid-19 merupakan sebuah kondisi khusus yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran atau learning loss yang berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi peserta didik. Guna mengatasi permasalahan yang ada Kemendikbudristek mencanangkan Kurikulum Merdeka. Dan dalam rangka memberikan pemahaman tentang kurikulum merdeka, Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan melalui Pendidikan Madrasah (Penmad) menyelenggarakan sosialisasi kurikulum merdeka belajar bagi Kepala dan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Aula Kemenag Grobogan, Senin, (13/06/2022).

Menurut laporan PLH Kasi Penmad yang  juga sebagai Kasubag TU Kemenag Grobogan, Hadi Purwanto mengatakan  bahwa sosialisasi hari ini diikuti 90 kepala dan guru mi dengan swadaya yang mengundang Narasumber Lilik Rahmawati pengawas SMP Disdik kab. Grobogan. Dan akan disusul oleh lembaga MTs. se Kabupaten Grobogan yang akan diadakan di Hotel Kriyad.  

Kepala Kemenag Grobogan, Imron Rosyidi menyampaikan berbicara tentang pendidikan selalu mengalami dinamika ataupun penyesuaian. Hal tersebut dikarenakan adanya kebijakan politik global dan perkembangan zaman. Dan ditahun 2022 Kemendikbudristek mencanangkan kurikulum merdeka pada setiap lembaga pendidikan.

“Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik,” jelas Imron.

Lebih lanjut Kepala Kemenag menjelaskan, perubahan kurikulum merupakan salah satu perubahan sistemik yang dapat memperbaiki dan memulihkan pembelajaran. Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Selain itu, kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.

“Dan untuk itu saya berterimakasih kepada kkmi untuk belajar bersama, karena hal ini kurikulum merdeka belajar sudah diterapkan diberbagai kalangan terutama di universitas-universitas, dan akan berlanjut di sekolah-sekolah maupun madrasah. Karena Kurikulum Merdeka belajar memberikan seluas luasnya kepada lembaga pendidikan dalam membuat isi kurikulum tidak terpaku satu arah saja,” paparnya.

Beliau menambahkan, Tujuan kegiatan ini adalah mempersiapkan guru dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan dimana dengan adanya Kurikulum Merdeka Belajar ini dapat membangun suasana belajar yang menarik atau menyenangkan dan fleksibelitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal serta memberikan kearifan lokal.(bd/Sua)