Lapas Batang Gelar Acara Batang Bersholawat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Para Habib mengajak para binaan lapas untuk bersholawat dan memberi mauidhah khasanah

Batang – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Batang mengadakan kegiatan Lapas Batang Bersholawat dengan tema “Tips Memperbaiki Diri Di Dalam Penjara” pada Sabtu (25/06). Slamet Hasanudin Penyuluh Agama Islam KanKemenag Kab. Batang selaku pembina mental dilapas itu berkesempatan hadir dalam momen itu. Acara itu terselenggara atas kerjasama antara pihak lapas dengan Yayasan Jendela Habaib, Yayasan Al-Ikhsan III, Yayasan Darut Taubah dan Alumni Santri Darut Taubah tersebut. Hadir pada acara itu Habib Idrus Al-Bahr dan Habib Arwani dari Pekalongan, Habib Muhammad Al-Haddad dari Bekasi, dan Syeikh Nabil Saad Sumair dari Solo serta Mantan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, Forkopimda Kabupaten Batang, Pengurus Pondok Al Ikhsan, dan Alumni Santri Darut Taubah Lapas Batang.

Rangkaian kegiatan diawali dengan Shalat Maghrib berjamaah di Masjid At Taubah Lapas Batang dilanjutkan dengan pembukaan oleh Kepala Lapas Batang Rindra Wardhana dan nasihat oleh mantan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo di Aula Serba Guna Lapas Batang.

Dalam Nasihatnya, Mantan Bupati Batang Yoyok menyampaikan kepada Warga Binaan untuk jangan berkecil hati.

“Jangan berkecil hati, bahwa yang masuk disini tidak sepenuhnya bersalah, di luar sana banyak orang-orang bersalah tapi masih berkeliaran, karena napi yang didalam justru rajin beribadah sedangkan diluar belum tentu, maka dari itu orang itu bisanya sawang sinawang,” ujar Yoyok.

Dalam acara inti dibacakan Maulid Simtudduror oleh para Habaib, dilanjut mauidhoh hasanah oleh Habib Muhammad Al Haddad.

Sebelum mauidhoh hasanah, salah satu warga binaan yang tergabung dalam Santri Darut Taubah Lapas Batang, Abdul Hakim memberikan testimoninya. Sebelumnya dia adalah pemakai minuman keras, tidak taat kepada orang tua dan gagal menjadi contoh bagi keluarganya.

” Setelah saya masuk di lapas ini dan ikut dalam program Ponpes Darut Taubah, alhamdulillah saat ini saya memiliki semangat untuk memperbaiki diri dan sudah menghafal beberapa surat pendek,” katanya.

Dalam ceramahnya Habib Muhammad Al Haddad menyampaikan kepada warga binaan agar tetap setia dan cinta kepada NKRI.

* Warga binaan lapas tampak khusuk dan antusias mengikuti acara lapas Batang bersolawat

 ” Kita harus setia kepada NKRI apapun keadaannya NKRI itu harga mati,” ungkapnya.

Dia juga mengajak warga binaan untuk selalu berbuat kebaikan dan saling berdakwah antar sesamanya serta untuk saling berbagi ilmu.

“Kita sebagai santri di sini yang mendapatkan hidayah harus bisa mengajak kepada yang lain pada sesama kita untuk selalu berbuat kebaikan,” ajaknya.

Habib Muhammad Al-Haddad juga mengapresiasi adanya Pondok Pesantren Darut Taubah di Lapas Batang yang artinya luar biasa ada pondok pesantren di dalam Lapas sehingga bisa bermanfaat untuk mendidik generasi penerus untuk berjuang didalam agama.

Kalapas Batang, Rindra Wardhana berterima kasih kepada para tamu yang sudah menyempatkan waktunya mendatangi Lapas Batang untuk Kegiatan Lapas Batang Bersholawat ini.

“ Warga binaan ketika bebas nanti butuh orang-orang yang merangkul, mengayomi dan mengarahkan karena yang berat bukan waktu disini, tapi ketika sudah bebas nanti,” tegasnya.

Maka dari itu Lapas Batang tidak melepas sepenuhnya dan tetap ada wadah untuk mantan santri Pondok Darut Taubah Lapas Batang untuk saling berbagi ilmu dan saling membantu.

Pada kegiatan tersebut juga diberikan sertifikat kepada warga binaan yang akan bebas dan telah lulus dari Pondok Pesantren Darut Taubah. Lalu juga diberikan piagam penghargaan kepada para pihak yang telah berjasa dengan berdirinya pondok pesantren. (hasanudin/Zy_humas/rf)