Modifikasi Dalam ATM, Genjot Sahabat Madrasah Bergerak

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid – Tindak lanjut dari program Sahabat Madrasah bergerak yang mulai masuk pada pengelompokan kerja terbentuk dalam pokja dibahas dalam kegiatan Sosialisasi dan Implementasi Sahabat Madrasah Beraksi Pokja MI (Madrasah Ibtidaiyah) Serta Sosialisasi IKM Kemenag Kabupaten Magelang yang diselenggarakan di Rumah Makan Rejosari Mungkid pada hari Selasa, (14/06/2022).

Sahabat Madrasah merupakan program yang digulirkan Kepala Kanwil Kementerian Agama Propinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad pada tahun 2020 dalam rangka meningkatkan dan meratakan mutu serta daya saing pendidikan madrasah, namun dalam realisasinya terkendala pandemi. Kabupaten Magelang dalam pelaksanaannya sudah sampai pembentukan pokja, dan saat ini mulai beraksi melanjutkan program tersebut.

Dalam konsep sahabat madrasah bergerak terdapat proses membentuk sebuah komunitas yang dinamakan pokja. Bagaimana kebersamaan terbentuk dalam satu pokja. Saling memberikan masukan, madrasah yang menjadi pembina memberikan arahannya kepada madrasah yang ada di bawah naungannya agar terjadi peningkatan dalam mutu dan kualitasnya.

Dalam menerapkan program sahabat madrasah bergerak, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang, Panut berharap madrasah bisa menerapkan ATM (Amati Tiru dan Modifikasi). “Yang paling penting dalam melaksanakan ATM yaitu pada point Modifikasi, jangan hanya melaksanakan amati dan tiru saja,” kata Kakan Kemenag. Letak modifikasi dapat dilakukan pada ciri khusus madrasah masing-masing karena setiap madrasah berbeda.

Sahabat madrasah bergerak  mengedepankan kemitraan antar madrasah sehingga mutu merata, keaktifan dalam mengikuti perlombaan sehingga bisa mencetak prestasi sebanyak banyaknya dan dengan adanya sahabat madrasah bergerak diharapkan madrasah yang belum terakreditasi dapat berubah status menjadi madrasah terakreditasi.

Dalam kesempatan tersebut Kakan Kemenag menyinggung tentang Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). “Sahabat madrasah bergerak harus berjalan cepat dan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) mengambil beberapa madrasah sebagai piloting, kedua hal tersebut bertujuan memperbaiki pendidikan yang ada di Kabupaten Magelang,” ungkap Kakan Kemenag.(FS/Sua)