081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Tahfiz Qur’an, Makin Diminati Masyarakat Banyumas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

BANYUMAS – “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. Ujian Tasmi’ Al-Qur’an Juz 30 hanyalah salah satu wasilah dan motivasi agar anak-anak mampu menjadi insan kamil atau manusia yang paling baik dihadapan Allah SWT” ujar Akhmad Thontowi, Kepala MI Ma’arif NU 1 Pageraji usai memberikan selamat kepada salah satu peserta ujian, Senin (13/6).

Ujian Tasmi’, lanjut Thontowi, merupakan program unggulan khusus yang diselenggarakan madrasah untuk membentuk pribadi muslim yang berkarakter qur’ani dan mampu menghafalkan Al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid secara benar. “Ada unit pengelola yang mengurusi ini yaitu Raudhah Tarbiyatul Qur’an. Pengurusnya adalah guru yang sudah menyandang gelar hafidz. Ustadz Munir Al Hafidz dan Ustadz Muhammad Qowiyyun Amin Al Hafiz. Mereka ini dibantu ustadz ustadzah lainnya membimbing kegiatan tahfidz dari kelas 1 sampai 6” terangnya.

Penangungjawab kegiatan Ustadz Munir menjelaskan bahwa di tahun 2022 ini ada 24 siswa yang kuat hafalannya. 15 siswa diantaranya sudah lolos ujian. “Hari ini, Alhamdulillah tambah satu lagi atas nama Naura Muazzara El Yumna putri bapak Thoyib dari kelas 3. Jadi sudah 16 siswa yang lolos” ujar Munir. Ia menambahkan, direncanakan sampai akhir tahun pelajaran 2021/2022 ini bisa selesai 24 siswa. “masih tersisa 8 siswa, semoga dengan bimbingan yang intensif bisa lolos semua” harapnya.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Banyumas, H Edi Sungkowo SPd MPd yang dihubungi secara terpisah mengungkapkan bahwa di Kabupaten Banyumas program tahfidz Al-Qur’an kini menjadi program unggulan madrasah yang makin diminati dan dicintai oleh masyarakat. “Masyarakat saat ini sangat mencari madrasah dengan program unggulan tahfidz qur’an. Maka ini tantangan bagi setiap madrasah untuk dapat melayani harapan masyarakat tersebut. Bagaimana madrasah dapat menyediakan guru-guru atau ustadz hafidz dan hafidzoh serta bagaimana metode pembelajaran agar siswa-siswi madrasah ini dapat hafal Al-Qur’an dengan waktu yang sudah ditetapkan,” jelas Edi. (akw/rf)