Film Piwulang MAN 1 Tegal Raih Juara Harapan 1 Tingkat Nasional KFPI (Kompetisi Film Pendek Islami)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal – Penganugerahan Kompetisi Film Pendek Islam (KFPI) Nasional, telah dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta, Jumat (22/7).

MAN 1 Tegal dengan Film Piwulang juga turut hadir dalam acara tersebut karena masuk 6 nominasi pilihan dewan juri yang masuk di seleksi tingkat nasional, setelah sebelumnya menjadi Juara 1 di Tingkat Provinsi Jateng.

Hadir pada acara tersebut Menteri Agama Yaqut Cholil Khoumas, Juri Nasional Christine Hakim, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dan Tampak hadir Sesditjen Bimas Islam M. Fuad Nasar, Direktur Penerangan Agama Islam Syamsul Bahri, Direktur Urais Binsyar Adib, serta para Kakanwil Kemenag Provinsi.

Pada malam penganugerahan KFPI 2022, MAN 1 Tegal dengan judul Film Piwulang mendapatkan Juara Harapan 1 Tingkat Nasional. Adapaun para pemenang pada ajang Kompetisi Film Pendek Islami (KFPI) Nasional adalalah Juara 1 Seberkas Cinta dari DIY, Juara 2 Doa Yang Tersirat dari Sulawesi Tenggara, Juara 3 Penghulu di Hulu Sungai dari Kalimantan Utara, Juara Harapan 2 Pejuang Surga dari Lampung, Juara 3 Aldy dari Aceh.

Kepala MAN 1 Tegal, Imam Shofwan memberikan apresiasi kepada segenap anggota ekstra teater emas, Bapak/Ibu Guru madrasah dan semua tim produksi yang sudah berjuang mengharumkan nama madrasah di KFPI  2022 di Tingkat Nasional.

“Semoga tahun depan bisa lebih baik lagi, apalagi prestasi ini diharapkan mampu menjadi pelecut semangat untuk siswa madrasah yang lain agar semangat mengembangkan kreatifitas dan berinovasi untuk semakin berprestasi,” jelas Imam Shofwan.

Sementara itu pembina ekstra teater emas, Abdul Hofir mengatakan, “Alhamdulillah Teater Emas bisa mendapat juara harapan 1 apalagi ini di tingkat Nasional, kita juara 1 di tingkat Provinsi itu sudah luar biasa. Terimakasih kami ucapkan kepada tim produksi yang telah membimbing adik-adiknya di teater emas, setelah proses produksi yang lumayan lama mulai dari penulisan naskah, reading, kemudian berlatih adegan akhirnya membuahkan hasil. Harapannya anak-anak tidak cepat puas dan terus mengasah diri untuk mempersiapkan festival film berikutnya.” (nuris/bd)