Kemenag Klaten Gelar Evaluasi Percepatan Pelaksanaan Penyerapan 75% Anggaran

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – Dalam rangka evaluasi percepatan dan optimalisasi penyerapan anggaran dan pelaksanaan program tahun 2022 dan capaian kinerja, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten menggelar rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan anggaran dan capaian kinerja, di Aula Al Ikhlas Kemenag Klaten yang dihadiri Kasubbag TU, Kasi/Penyelenggara, Kepala MAN, MTsN, MIN, pengelola kegiatan, PPK, bendahara pengeluaran, pejabat pengadaan dan perencana, Kamis, (21/7).

Hariyadi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten, memimpin langsung evalusi, beliau mengatakan, untuk segera melakukan langkah-langkah dalam melaksanakan percepatan realisasi penyerapan anggaran, agar target capaian realisasi sampai bulan Juli sebesar 75% dapat tercapai.

“Triwulan ke dua sudah berakhir dan masuk pada triwulan ke tiga, penyerapan anggaran target 75% pada bulan Juli ini, maka dengan evaluasi ini dapat diketahui kinerja di masing-masing bagian kasi/penyelenggara dan satker madrasah,” tandas Hariyadi.

Seluruh satker untuk menyampaikan dan memaparkan kendala yang dihadapi jika ada permasalahan dan bisa kita diskusikan bersama-sama untuk mencari jalan keluar yang terbaik sesuai aturan.

“Seluruh komponen yang ada disatker agar segera melakukan langkah-langkah strategis dan melaksanakan percepatan realisasi penyerapan anggaran, agar target capaian realisasi sampai bulan Juli sebesar 75% dapat tercapai, mengingat waktu tinggal seminggu lagi,” tegas Kakankemenag.

Kolaborasi koordinasi dengan komitmen, perencanaan yang baik, penyerapan akan maksimal dan cepat. “Para pengelola anggaran, KPA Satker, para PPK, para bendahara bekerja sesuai perencanan dan target, sehingga penyerapan anggaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan,” pintanya.

Selanjutnya Riv Rozi, Kasubbag TU Kemenag Klaten menambahkan, evaluasi ini akan dapat mengetahui secara jelas sampai sejauh mana penyerapan anggaran pada setiap seksi dan satker, serta sekaligus untuk mengetahui ketika serapan DIPA tidak sesuai target yang diharapkan. “Dapat mengantisipasi sedini mungkin jika masalah-masalah yang mungkin muncul yang dapat menghambat penyerapan, kegiatan ini upaya mencari jalan keluar yang tepat,” imbuh Riv Rozi.(an_aj/Sua)