081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Merawat Budaya Lewat Momen Idul Adha

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Demak – Pagi baru menunjukkan pukul 07.30 WIB. Namun suasana halaman Pendopo Kabupaten Demak telah dipenuhi begitu banyak orang. Kemarin, Minggu (10/07) adalah bertepatan dengan tanggal 10 Dzulhijjah, Hari Raya Idul Adha.

Sudah menjadi tradisi yang berlangsung sejak zaman kerajaan Demak, setiap tanggal 10 Dzulhijjah diselenggarakan upacara adat yaitu berupa Iring-iringan Prajurit Patangpuluhan.

Konon Prajurit Patangpuluhan adalah  pasukan elit Kerajaan Demak Bintoro berjumlah 40 orang. Pasukan ini merupakan pengawal Raja Demak yang dipimpin oleh seorang Manggolo Yudho yang disebut Lurah Tamtomo.

Dalam konteks saat ini, Prajurit Patangpuluhan tetap dipertahankan keberadaannya sebagai sebuah budaya yang selalu ditampilkan pada rangkaian acara Grebeg Besar Demak.Tugasnya adalah mengawal minyak jamas pemberian dari Bupati Demak yang akan diberikan kepada Sesepuh Kadilangu untuk menjamas pusaka peninggalan Sunan Kalijaga.

Pagi kemarin iringan-iringan Prajurit Patangpuluhan ini mengawal Bupati Demak, Hj. Eisti’anah yang menaiki sebuah kereta dari Pendopo Kabupaten menuju Kadilangu. Menariknya di belakangnya diikuti pula oleh Wakil Bupati, Forkopimda, Sekda, Kepala OPD, Pimpinan Instansi Vertikal dan pejabat lainnya beserta istri/suami, dengan menaiki bendi.

“Jumlahnya tak kurang dari 137 bendi. Ini adalah jumlah terbanyak dalam sejarah Iring-iringan Prajurit Patangpuluhan. Mudah-mudahan bisa memecahkan rekor Muri,” ujar Eko Pringgolaksito selaku Pejabat Sekretaris Daerah Kabupaten Demak dalam suatu kesempatan.

Sementara itu, Kepala Kemenag Demak, H. Ahmad Muhtadi, berkesempatan mengikuti kegiatan ini secara pribadi didampingi sang istri. Dengan mengenakan baju Beskap warna hitam, ia begitu menikmati acara  itu. Ia dan sang istri nampak tersenyum sambil sesekali melambaikan tangan kepada puluhan ribu masyarakat Demak yang berkerumun di sepanjang jalan yang dilewati Iringan-iringan.

“Luar biasa, saya selaku koordinator Seksi Keagamaan dalam kegiatan Grebeg Besar tahun ini turut berbangga. Animo dan perhatian dari masyarakat terhadap seluruh rangkaian kegiatan begitu besar. Lebih-lebih pada kegiatan iring-iringan tumpeng sembilan dan kegiatan hari ini,” ucap H. Ahmad Muhtadi di atas bendi saat mengikuti kegiatan iring-iringan Prajurit Patangpuluhan.

Iring-iringan prajurit patangpuluhan hari itu merupakan satu dari berbagai rangkaian kegiatan yang telah dirancang, sebagai informasi, malam hari sebelumnya digelar pula kegiatan iring-iringan Tumpeng Sembilan. Tumpeng yang berjumlah sembilan buah itu menggambarkan sembilan wali yang turut mendirikan Masjid Agung Demak. Selain Tumpeng Sembilan juga dibawakan sebuah Gunungan hasil bumi asal Demak, yang menggambarkan  ucapan rasa syukur atas limpahan rezeki dan kesuburan tanah Demak. Iring-iringan tersebut diberangkatkan dari Pendopo menuju Masjid Agung Demak dengan diikuti ribuan masyarakat yang hadir.(msr/rf)