Pengajar MTs. Salafiyah Pati Ikuti Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

PATI – Segenap Staf Pengajar MTs. Salafiyah Kajen, Margoyoso Pati mengikuti seminar interaktif bersama Pengawas Kurikulum Kemenag Pati, bertempat di aula madrasah setempat pada Sabtu, (23/7). Seminar yang bertajuk Pendampingan IKM oleh Pengawas ini mendatangkan dua nara sumber Heri Suherman dan Muhammad Muhadi dari Kantor Kemenag Kabupaten Pati. Selama kurang lebih 120 menit, baik guru maupun pengawas saling berbagi terkait kondisi penerapan Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka menguatkan sistem pembelajaran guru dan murid untuk saling bersinergi. Sementara Implementasi Kurikulum Merdeka merupakan bentuk fasilitas Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang ditujukan kepada semua elemen tenaga pengajar untuk mempersiapkan keterlibatannya dalam Kurikulum Merdeka. Madrasah Tsanawiyah Salafiyah, Kajen, Margoyoso, Pati adalah salah satu yang masuk kategori jenjang sekolah menengah atau fase D menerapkan Kurikulum Merdeka di beberapa lini sistem pembelajaran.

Pada kesempatan tersebut, Muhammad Muhadi menguraikan bahwasannya tugas pertama untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka adalah mengelompokkan anak didik ke dalam sebuah fase tertentu. “Anak-anak itu tidak sama, ada yang lihai numerasi, ada juga yang ternyata jago di ranah literasi,” urainya.

“Semua mata pelelajaran (mapel), terutama mapel keagamaan sudah punya struktur. PAI dan Bahasa Arab juga sudah ada. MYRES itu nanti jadi produk,” ujar Muhadi.

Pengembangan kurikulum diterapkan per-mata pelajaran namun kelak akan saling dikolaborasikan. Semisal sebuah materi di pelajaran IPA yang membahas tentang persemaian sebuah tumbuhan, diteruskan dengan cara menerapkannya ke materi teks prosedur di pelajaran Bahasa Indonesia. Memuat objek yang sama tetapi dibahas dalam materi di mata pelajaran yang berbeda.

Sementara, Heri Suherman selaku pengawas juga mengingatkan dan mengajak staf pengajar bersama-sama melakukan “log in” akun. Platform Merdeka Belajar yang telah disiapkan pemerintah, masing-masing dibagi antara belajar.id bagi sekolah negeri dan madrasahebat.id bagi madrasah. Selain itu dalam Kurikulum Merdeka para staf pengajar dapat menambah jaringan ke komunitas belajar yang sudah tersedia di platform.

“Kembali ke dasar kenapa kurikulum ini diterapkan. Sebenarnya Merdeka Belajar memang diharapkan agar cara belajar dari para murid lebih menyenangkan. Mereka mampu mengembangkan secara lebih bebas kreativitas dari apa yang telah diperoleh dalam proses pembelajaran. Berpribadi cerdas lagi inovatif,” ungkapnya. (Res/at/Sua)