081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Cegah Kanker Payudara, Peserta Tes IVA dan SADANIS Diedukasi Lakukan SADARI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Elisa Ulfiana salah satu dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Semarang, Rabu (10/8/2022) memberikan edukasi tentang teknis Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) kepada anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang, DWP Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Prov. Jateng dan DWP Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang, yang tergabung dalam kepesertaan tes Inspeksi Visual Asetat (IVA) dan SADANIS, yang digelar di kampus Jurusan Kebidanan Poltekkes Semarang.

Elisa menuturkan beberapa faktor risiko penyakit kanker payudara yaitu, wanita yang mengalami menstruasi pertama di bawah usia 12 tahun, belum menopause pada saat usia lebih dari 55 tahun, wanita tidak menikah, wanita tidak memiliki anak, menggunakan alat kontrasepsi yang cukup lama, melahirkan pertama pada usia 30 tahun, tidak menyusui, pernah operasi tumor jinak payudara, genetik, wanita yang mengalami stres berat, konsumsi lemak dan alkohol secara berlebihan, dan perokof aktif maupun pasif.

Pada kesempatan tersebut, Elisa memberikan semangat kepada para peserta agar tidak takut untuk melakukan pemeriksaa dini, karena pemeriksaan dini merupakan salah satu pencegahan terjangkitnya kanker payudara. “Perlu diketahui, penderita kanker bisa sembuh apabila terdeteksi dini dan tertangani sejak dini sesuai dengan tata laksana yang tepat,” tutur Elisa.

“Deteksi dini kanker payudara sangatlah sederhana. Secara rutin harian bisa dilakukan pada saat mandi atau di dalam kamar, sambil bercermin, sambil berbaring, lakukan pemeriksaan seperti petunjuk gambar. Ini disebut SADARI atau Pemeriksaan payudara Sendiri,” terangnya sambil memberikan ilustrasi gambar.

“Jika merasa kok ada perubahan bentuk, atau ada penambahan masa, atau rasa nyeri baik saat dilakukan SADARI maupun tidak, maka segeralah berkonsultasi kepada tenaga medis,” imbaunya.

“Apa beda SADARI dan SADANIS? Jika SADARI dilakukan oleh diri sendiri, maka SADANIS ini dilakukan oleh tenaga medis yang berkompeten,” sambungnya.

“Sedangkan pemeriksaan deteksi dini lainnya yaitu dengan pemriksaan Ultrasonograsi (USG) payudara dan mammografi, yang bisa dilakukan di rumah sakit,” terangnya.

Selain edukasi tentang teknis pemeriksaan SADANIS, peserta juga mendapatkan edukasi tentang tes IVA dan pengertian kanker serviks dan kanker payudara.(NBA/bd)