Dua Proposal Penelitian Siswa MTs Salafiyah Pati Lolos Finalis MYRES Nasional

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

PATI – Setelah empat proposal siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Salafiyah, Kajen, Pati, lolos pada tahap I MYRES putaran nasional. Kompetisi berlanjut ke tahap presentasi dan seleksi dari yang mulanya 360 proposal dirampingkan menjadi 26 proposal per-kategori bidang keilmuan. Itu artinya 156 proposal yang berasal dari jenjang baik sekolah menengah ke atas maupun pertama kelak akan saling berkompetisi lagi untuk babak terakhir, atau babak penentuan juara. Menyangkut hal ini, MTs. Salafiyah akan diwakili oleh dua tim riset yang telah dinyatakan lolos, sedangkan dua yang lain gugur di 360 besar.

Data Kemenag pada (27/7) tercatat dua proposal MTs. Salafiyah yang lolos adalah satu proposal di bidang Ilmu Keagamaan Islam (IKI) dan satu proposal bidang Ilmu Matematika, Sains, dan Teknologi (MST). Perinciannya, proposal di bidang Ilmu Keagamaan Islam berjudul, “Nilai-nilai Kedaerahan Pemikiran K.H. Baidhowi Kajen dalam Bidang Ulumut Tafsir di Kitab Mazhraf Al-Basyir” oleh Abyakta Wahid bimbingan Ahmad Saerozi dan “Perancangan Smart Building Berbasis Smart Phone dengan Menggunakan LORA di MTs. Salafiyah” oleh Yumna Ulayya Ainun Nafidz bimbingan Angelia Ayu Chandra Kusuma Astuti. Keduanya akan mengikuti pendampingan secara daring pada 6 Agustus 2022 mendatang.

“Penelitian bukan dinilai dari sekadar bagusnya body language saat presentasi. Meskipun itu penting namun yang paling penting adalah judul dengan pilihan bahasa menarik. Terlebih menyangkut tema kearifan lokal serta mengungkap kesenjangan antara das sain (fakta) dan das sollen (harapan) di latar belakang,” ujar Ahmad Saerozi, pembimbing Abyakta Wahid yang berjibaku di riset bidang Ilmu Keagamaan Islam.

Saat dikonfirmasi, Saerozi membeberkan salah satu resep kenapa tim risetnya mampu bersaing hingga ke babak akhir, dinilai selaras dengan apa yang dilaksanakan ananda Abyakta selama proses kompetisi berlangsung. “Hal itu telah dilakukan ananda Abyakta terhadap proposalnya. Meskipun kami sadari, penampilannya saat presentasi masih perlu ditingkatkan terlebih dalam ekspresi mimik dan pelafalan kata,” tutur Saerozi.

Pengampu Mapel Quran Hadis, Fiqih, dan Taqrib di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah, Kajen, Pati tersebut juga berharap sekaligus mendoakan yang terbaik agar Abyakta menjadi lebih baik pada tahap kompetisi selanjutnya. Dua tim riset MTs. Salafiyah akan mendapatkan bimbingan secara daring dari panitia selama 6 Agustus – 19 September 2022. Setelah Laporan Hasil Penelitian dikirimkan, 26 proposal per-kategori bidang akan kembali dipresentasikan pada 24-25 September 2022 mendatang. Bimbingan secara daring menjadi pengganti kegiatan Kamp Karantina yang sebelumnya telah dijadwalkan namun batal.(Reiza/at/Sua)