Dua Siswi Ini Tak Menyangka, Proposalnya Lolos Myres 2021

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Proposal penelitian dua siswi MTs RiyadlotutTholabah, Sedan berhasil lolos presentasi pada ajang Madrasah Young Researches Supercamp (Myres( tahun 2022 yang digelar oleh Direktorat KSKK Kemenag RI.

Dua siswi tersebut yaitu Sofwatul Adyan dan Fatna ‘Aliyatul Muna, kelas 9A. Berkat bimbingan Retno Sti Wigati, dua siswi ini mengajukan proposal penelitia bertajuk Golek Dhuwit, Ekonomi Morat Marit”, Fenomena Merantau Dan Dampaknya Bagi Kehidupan Keluarga (Studi Kasus Di Desa Menoro Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang).

Shofwa dan Fatna berhasil memberikan presentasi yang meyakinkan sehingga maju dalam babak final Myres 2022. “Alhamdulillah presentasi kami diterima dan berhasil dan lolos final. Padahal ini merupakan kali pertama kami ikut. Bahkan sempat tidak percaya,” kata Sofwa ketika diwawancara Rabu (3/8/2022).

Guru Pembimbing, Retno Sri Wigati mengatakan, penelitian dua siswi ini adalah di bidang ilmu social dan humaniora. Penelitian ini didasarkan pada kondisi social masyarakat Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang. Utamanya di Desa Menoro.

“Masyarakat desa Menoro rata-rata ekonomi menengan ke bawah. Sehingga mereka memilih merantau ke luar kota atau Jawa untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” kata Retno.

Kendati demikian, dari pengamatan yang dilakukan, merantau ternyata bukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi keluarga.

“Dari pengamatan awal, kehidupan keluarga yang ditinggal merantau seringkali tidak mengalami perubahan dalam hal kenaikan taraf ekonomi bahkan cenderung berantakan. Makanya itu, kami mengambil judul, Golek Dhuwit, Ekonomi Morat Marit,” kata Retno.

Dari proyek penelitian ini, Retno mendorong dua siswi ini untuk meneliti dampak yang sesungguhnya akibat merantau, bagi kehidupan keluarga di Desa Menoro.

“Kami ingin tahu bagaimana dampak merantau bagi kehidupan keluarga di Desa Menoro  Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang? Juga bagaimana usaha yang dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif merantau bagi kehidupan keluarga di Desa Menoro Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang,” ujanya.

Dalam penelitian ini, kedua siswi akan menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan data pengamatan atau observasi serta wawancara.

“Saat ini siswi sedang mengadakan penelitian. Nanti akan presentasi  pada 26 September 2022,” kata Retno.— iq/rf