Guru PAI SMA/SMK Di Banyumas Ikuti Sosialisasi IKM.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purwokerto : Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Aziz Muslim membuka kegiatan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SMA/SMK di D Garden Purwokerto, Senin (08/08)

IKM yang diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI SMA dan SMK ini diikuti oleh guru SMA negeri dan swasta 51 orang serta  guru SMK negeri dan swasta 109 orang , dengan narasumber Siti Nur Hidayati, dan Sujiman.

Hadir dalam pembukaan IKM Kasi PAI Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Agus Setiawan pengawas Agama Islam Siti Nur Hidayati, dan Sujiman. MA.

Dalam sambutannya Aziz menyampaikan bahwa Bapak ibu harus bisa mengikuti gerak langkah apa yang dilakukan oleh kebijakan kebijakan pemerintah sehingga kita tidak gaptek. Salah satu misi penting dari guru PAI adalah bagaimana menanamkan akidah yang kuat .

“ Misi yang kedua adalah bagaimana pendidikan itu dengan kasih sayang , termasuk bagaimana  Implementasi Kurikulum Merdeka mengapresiasi potensi anak didik kita. Selama ini kita hanya mengapresiasi potensi akademik saja, padahal anak memiliki potensi yang multi yang luar biasa, ada potensi emosional, potensi spiritual , skill dan lain sebagainya,”ungkapnya.

“ Bapak ibu mengemban amanah bagaimana manyampaikan aspek koghnitif efektif dan psikomotorif. Bapak dan ibu guru harus mampu menanamkan kepada anak didik kita cara pandang yang moderat,” terangnya.

Ditempat yang sama Ketua MGMP PAI SMA Dudiyono mengucapan terima kasih dan apresiasi atas semangat kehadirannya peserta, baik dari SMA ataupun SMK. Guru PAI harus mengupdate diri baik dari segi metodologi maupun materi.

” Ada yang berpendapat bahwa metode itu lebih penting dari pada materi , tapi di sisi lain ada yang  berpendapat ateri itu lebih penting dari metoda. Oleh karena itu menurut saya ke dua duanya sama – sama penting. Metode segudang tapi materinya minim maka siswa akan jadi miskin materi dan sebaliknya materi cukup tapi tidak didukung metode maka kurang maksimal dan siswa cenderung bosan,”tuturnya.

Sementara itu Kasi PAI Agus Setiawan, S.Sos menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan tuntutan yang harus diikuti oleh semua guru PAI agar mempunyai pedoman dalam mengajar PAI kepada siswa.

“ Harapannya semua bisa paham, arah kebijakan dan pedoman – pedoman yang tercantum dalam IKM saat memberikan materi, sehingga terarah bisa tercapai dengan baik,” pungkasnya (yud/rf)