Seksi PAIS Kebut Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Rapat FKG, KKG, MGMP dan Pengawas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Kankemenag Kab. Wonosobo melalui Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) selama tiga hari berturut-turut Selasa s.d Kamis, 23 s.d 25 Agustus 2022 menyelenggarakan kegiatan rapat FKG, KKG, MGMP dan Pengawas PAI jenjang SD, SMP dan SMA/K dalam rangka Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Berdasarkan rundown, acara dibagi menjadi tiga hari dalam tiga jenjang yaitu pada hari Selasa untuk jenjang SD bertempat di Aula SDN 1 Wonosobo dengan jumlah peserta yaitu Sembilan puluh enam orang. Selanjutnya untuk hari kedua yakni untuk jenjang SMA/K bertempat di aula SMK N 1 Wonosobo dengan jumlah peserta yakni empat puluh lima orang. Dan hari terakhir yaitu untuk jenjang SMP dilaksanakan di aula SMP N 1 Wonosobo diikuti oleh enam puluh Sembilan peserta.

Acara juga dihadiri langsung oleh Kasi PAIS, Nawawi, dimana dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa tugas GPAI dalam kurikulum merdeka akan semakin berat.

“Tugas GPAI semakin berat karena GPAI dijadikan garda terdepan dalam moderasi beragama, yang memiliki tugas mendidik dan mengawal peserta didik agar tetap memiliki aqidah yang baik dan benar sesuai dengan ajaran agama Islam,” kata Nawawi.

Sementara itu, Kakankemenag Kab. Wonosobo Ahmad Farid, yang berhalangan menghadiri acara lantaran tengah melakukan dinas luar kota, saat mengetahui adanya acara tersebut menyampaikan agar sosialisasi Implementasi Kurikulum merdeka ini sesuai dengan tujuannya agar pemangku kepentiangan dapat memahami latar belakang, filosofi, karakteristik, dan isi kebijakan kurikulum merdeka.

“Kurikulum merdeka melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya, yaitu holistic, berbasis kompetensi bukan kontern serta kontekstualisasi dan personalisasi,” kata Farid.

Ia berpesan agar dalam sosialisasi juga disampaikan tentang enam dukungan atau strategi Kemendikbudristek untuk implementasi Kurikulum Merdeka dan beberapa kebijakan lainnya agar kemudian dapat menjadi refleksi dan merancang tindak lanjut atau mitigasi.(Ing-ws/Sua)