Tes IVA Sangat Dianjurkan sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, DWP Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Prov. Jateng menggandeng Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Semarang, menggelar tes Inspeksi Visual Asetat (IVA) dan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang, Rabu (10/8/2022).

Ada 74 peserta yang mengikuti tes hari itu, 44 diantaranya berasal dari DWP Kankemenag Kota Semarang, sedangkan peserta lainnya berasal dari DWP Kanwil Kemenag Prov. Jateng dan DWP Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang.

Sebelum melakukan pemeriksaan, peserta terlebih dahulu diberikan pembekalan pengetahuan tentang kanker serviks dan kanker payudara, tes IVA dan SADANIS.

Materi tentang pengertian dan cara pencegahan kanker serviks dan kanker payudara disampaikan oleh Sri Wahyuni salah satu dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang. Sedangkan Triana Sri Hardjanti dosen lainya dari kampus yang sama, menerangkan tentang tes IVA.

Mengawali materinya, Tri panggilan akrab dosen berkacamata ini menyampaikan apresiasi kepada peserta tes IVA dan SADANIS. “Seperti tadi telah disampaikan oleh Bu Yuni, bahwa kanker bisa dicegah atau bisa diobati jika terdeteksi dini. Deteksi dini salah satunya adalah melalui tes IVA dan SADANIS. Oleh karenanya saya acungkan jempol kepada Ibu-Ibu yang sudah berkenan dan berani melakukannya pada hari ini, karena tidak semua berani melakukan deteksi dini. Takut kalau nanti malah ketahuan ternyata sebagai penderita kanker. Padahal seharusnya, dengan terdeteksi dini, maka kita akan tahu tindakan apa yang perlu kita lakukan agar tidak sampai berakibat fatal,” tuturnya.

“Deteksi dini pada kanker serviks dapat dilakukan melalui pemeriksaan pap smear dan IVA. Saat ini, Pemerintah sedang mencanangkan deteksi dini kanker serviks melalui tes IVA. Mengapa? Karena tes IVA mudah dilakukan, praktis, dapat dilakukan oleh semua tenaga medis, alat-alat yang dibutuhkan sederhana, bisa dilakukan di pusat kesehatan sederhana, dan hasilnya pun langsung dapat diketahui,” terangnya.

“Jika hasil pemeriksaan tes IVA baik, maka kami anjurkan untuk melakukan tes IVA rutin berkala setiap tahun, tetapi jika hasilnya kurang baik atau tidak baik, maka akan kami sarankan melakukan pemeriksaan lanjutan yaitu melalui pap smear, guna bisa dilakukan perawatan dan rehabilitasi lebih lanjut,” sambungnya.

Ia pun kemudian menjelaskan mengenai teknis pelaksanaan pemeriksaan tes IVA, dengan tujuan agar peserta tidak kaget dan malu pada saat melakukan pemeriksaan tes IVA, dikarenakan telah memahami maksud tindakan pemeriksaan yang dilakukan tenaga medis nantinya.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi teknis pemeriksaan SADANIS oleh Elisa Ulfiana.(NBA/bd)