081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Waluyo Utomo menjadi Panti Rehabilitasi Binaan Khusus FKPAI Kecamatan Kembang, Jepara

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jepara – Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kec Kembang mengadakan silaturrahmi dan kegiatan Bimluh (Bimbingan Penyuluhan) di Panti Rehabilitasi Mental dan Kejiwaan Waluyo Utomo Jepara yang diikuti sebanyak 45 klien. Bertempat di Aula setempat, Selasa, (9/8/2022).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk membidik kelompok binaan khusus sebagaimana diamanatkan oleh Keperdirjen Bimas Islam No 504 bahwa masing masing PAI Non PNS harus mempunyai satu binaan khusus.

Dalam sambutannya Fungsional Pekerja Sosial, Rifana, sangat berterima kasih atas kehadiran teman teman Penyuluh Agama Islam di tengah-tengah kami,
“Terima kasih telah hadir di tempat ini untuk ikut memberikan pencerahan dan motivasi kepada para klien kami, bimbingan keagamaan memberikan peran penting kepada klien dalam proses penyembuhan mental dan batin seperti kegiatan shalat dan mengaji,” tutur Rifana.

Lebih lanjut dipaparkan olehnya bahwa tidak semua penghuni panti di lepas, karena masih banyak penghuni yang harus dikurung, karena sering mengamuk, berteriak-teriak, dan masih banyak yang belum bisa mandiri dalam MCK. Sehingga masih harus dimandikan oleh pendamping. Bahkan ada klien yang sudah cacat permanen dan harus dilayani secara total. Sementara jumlah tenaga kami sangat terbatas. Selain kegiatan keagamaan, para klien di Panti ini juga diberikan pendampingan psikologis oleh psikolog dan kegiatan ketrampilan.

Dalam kegiatan bimluh ini, para Penyuluh Agama Islam banyak mengajak para klien lebih banyak berdzikir, menghafalkan surat surat pendek, doa doa harian dan bersholawat, dibandingkan dengan menyampaikan materi keagamaan. Sesekali kita berikan pertanyaan pertanyaan tentang sejarah Islam yang berhubungan dengan keluarga Nabi, dan Alhamdulillah banyak yang bisa menjawab dengan baik.

Menurut Siti Choiriyah selaku koordinator PAI Non PNS mengatakan, “Berdakwah kepada para mad’u harus sesuai kondisi mereka, memang kita harus mengajak mereka untuk ceria, senang dan bahagia. Agar mereka bisa tersenyum menjalani hari-hari hidup di Panti yang jauh dari sanak dan keluarga,” jelasnya.(Penyuluh Jateng/Sua)