300 KAMAD ikuti Penguatan Moderasi Beragama Bersama Kakanwil Jateng.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purwokerto – Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah H. Mustain Ahmad, SH. MH memberikan sambutan sekaligus materi dalam acara Penguatan Moderasi Beragama  bagi 300 kepala MI, MTs dan MA negeri/swasta se Kabupaten Banyumas di MAN 2 Banyumas, Jumat (10/09)

Pembekalan penguatan moderasi beragama bagi kepala madrasah ini dilakukan selepas Kakanwil membuka kegiatan Kompetisi Siswa Madrasah (KSM) tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diadakan di MAN 1 Banyumas.

Hadir dalam acara penguatan moderasi beragama Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas H. Aziz Muslim Kasubag TU M. Fauzi Aziz Kasi dan penyelenggara Kantor Kemenag Banyumas , Kepala madrasah negeri/swasta , pengawas.

Dalam sambutannya H. Aziz Muslim mengucapkan terimakasih kepada seluruh aparatur dijajaran kantor Kemenag Kabupaten Banyumas , karena selalu siap untuk digerakan , semangat sebagaimana kita melakukan aksi aksi dalam rangka penguatan moderasi beragama.

“ Dalam rangka tahun toleransi , kantor kementerian Agama Kabupaten Banyumas sudah mengadakan kegiatan – kegiatan . Tanggal 24 Agustus 2022 mengadakan seminar nasional moderasi beragama untuk penyuluh se eks Karsidenan Banyumas di Baturraden. Yang kedua Kemenag Kabupaten Banyumas sudah membentuk SPALI Voice , paduan suara moderasi beragama yang diikuti oleh penyuluh lintas agama,” jelasnya.

“ Insya Allah pada akhir September ini akan diadakan bedah buku bekerjasama dengan Litbang  , dan di bulan Oktober besok akan diadakan Gowes FKUB. Dimana peserta gowes diajak mengunjungi tempat – tempat ibadah bersama tokoh lintas agama,” tambahnya.

Sementara itu dalam pembinaannya Kakanwil Jawa Tengah Mustain Ahmad menjelaskan bahwa siapa yang mengawali satu kebaikan maka dia akan mendapatkan nilai kebaikan bagi orang yang meneruskan kebaikan itu sebagaimana pahala yang diterima oleh orang itu tanpa mengurangi sedikitpun.

“ Betapa kita dikaruniani bukan saja alamnya yang kaya raya , mulai dipermukaannya , ditanah , dilaut semuanya adalah kekayaan yang melimpah. Semuanya itu menjadikan orang lain iri terhadap kekayaan alam kita,”

“ Kenapa kemudian ada cerita  Bandungbondowoso dan Roro Jonggrang pada saat pembangunan Candi Prambanan? ,  karena yang membuat cerita sedang mendowngrade keyakinan diri kita bahwa bangsa kita ini bangsa yang berkemampuan rendah. Kalau tidak dibantu mahluk halus maka tidak bisa kaya, kalau tidak bisa dibantu mahluk halus maka tidak bisa dibangun candi Prambanan. Padahal itu adalah karya nenek moyang kita , karya manusia , “

“ Bandung Bondowoso adalah mitos, yang sesungguhnya sedang dibangun untuk memberikan pelajaran bagi para manajer para kepala madrasah ini. Bahwa untuk menyatukan   visi keindahan kita yang diproyeksikan sebagai perempuan itu , keindahan itu  jangan sampai hancur kalau kemudian kita punya interprenesrship kepemimpinan,” tutupnya.(yud/rf)