Dua Pesan Menag Saat Launching Peringatan Hari Santri Tahun 2022

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas saat melaunching peringatan hari santri (Foto Kemenag RI)

Pekalongan (Humas) – Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas me-launching peringatan Hari Santri 2022 yang dipusatkan di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid Pekalongan dan disiarkan juga melalui chanel Youtube Kemenag RI, Selasa (28/9). Peringatan Hari Santri telah di tetapkan oleh Presiden RI, Joko Widodo sejak tahun 2015.

Ribuan mahasiswa, santri, dan masyarakat memadati lapangan kampus II UIN KH Abdurrahman Wahid. Menag mengingatkan kepada para santri tentang adanya pihak yang tidak suka dan benci dengan kemajuan para santri. Mereka melakukan generalisasi secara berlebihan atas peristiwa yang terjadi di pesantren. Ia mencontohkan, ketika ada satu atau dua santri yang diduga melakukan tindak kekerasan, hal itu kemudian digeneralisasi seakan menjadi potret perilaku umum para santri. 

“Hal itu dilakukan karena ketidaksukaan. Ini harus dijawab oleh para santri. Kebencian dan ketidaksukaan terhadap para santri harus dilawan. Kebencian itu harus dilawan dengan prestasi, belajar yang benar dan sungguh-sungguh, sehingga apa yang dituduhkan oleh orang yang tidak suka dengan gemilangnya para santri itu terjawab karena para santri benar-benar bisa diandalkan,” ungkapnya

Lebih lanjut, Menag berpesan kebencian orang lain jangan dilawan dengan kebencian yang sama. Jika ada orang tidak suka dengan para santri, hal itu harus dijawab dengan prestasi. “Bukan kita melawannya dengan kebencian, tapi prestasi. Saya yakin para santri mampu menunjukkan prestasinya,” imbuhnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa negara menganugerahkan Hari Santri karena jasa para santri terdahulu. Mereka ikut berjuang, mempertaruhkan nyawa, harta, dan semua yang dimiliki demi kemerdekaan Indonesia.

“Hari Santri adalah pemberian, anugerah, penghargaan dari Pemerintah, Presiden Joko Widodo kepada para santri yang diakui telah memperjuangkan kemerdekaan negeri ini. Hari Santri itu pengakuan atas jasa masa lalu. Itu bukan pengakuan atas apa yang kalian lakukan sekarang,” terang Menag.

Untuk itu, Menag mengajak para santri masa kini untuk meneruskan perjuangan pendahulunya dengan belajar secara bersungguh-sungguh. “Gunakan kesempatan yang ada untuk menempa diri dan mengukir prestasi,” pesannya.

Tema dan Logo Hari Santri

Tahun ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan” mengandung pesan bahwa santri adalah pribadi yang selalu siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. Santri dengan segala kemampuannya, bisa menjadi apa saja. Santri tidak hanya ahli ilmu agama, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Meski bisa menjadi apa saja, santri tidaklah melupakan tugas utamanya menjaga agama.

Sedangkan logo peringatan Hari Santri 2022, mengandung filosofi: merangkul (melindungi, peduli), jabat tangan (saling membantu), daun (energi dan harapan), infinity (tak hingga), matahari (sumber energi, daya yang tak habis), dan mata (melihat dan mengamati). (d.rf)