Dukung Adiwiyata, MTsN 1 Rembang Gelar Jumat Bersih

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

MTsN 1 Rembang– Sebagai madrasah adiwiyata, kebersihan lingkungan madrasah sangat berpengaruh terhadap Proses Belajar Mengajar di MTsN 1 Rembang. Lingkungan belajar yang bersih menciptakan suasana yang nyaman, memberikan ketenangan, serta menambah semangat positif bagi peserta didik dan guru.


Kegiatan “Jumat Bersih” merupakan salah satu program dari 4 kegiatan program yang mendukung adiwiyata ini. Yaitu Jumat Sehat, Jumat berkah, Jumat bersih, dan Jumat Taqwa. Jum’at bersih di MTsN 1 Rembang dilaksanakan oleh semua warga madrasah untuk memelihara lingkungan madrasah yang rutin dilaksanakan 1 kali dalam satu bulan, yaitu pada Jumat ke-3, dimulai dari jam 07.00 – 09.00 WIB. Jumat bersih biasanya diisi dengan beberapa kegiatan, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan madrasah, senam pagi, atau jalan pagi.

Kepala MTsN 1 Rembang, Suhadak mengatakan, kegiatan Jumat Bersih beberapa lama kegiatan ini “vacum” karena adanya pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Namun pada Jumat (23/9/2022), peserta didik dan guru bersama-sama membersihkan halaman madrasah, perpustakaan, mushollah, ruang kelas, taman, ruang guru, ruang praktik, dan lingkungan sekitar madrasah. Selain itu juga dilakukan penanaman beberapa tanaman sebagai upaya penghijaun di madrasah.

“Budaya Jumat Bersih dapat menjadi kebiasaan yang baik dan menyehatkan dengan berbagai manfaat. Di antaranya menumbuhkan cinta dan peduli terhadap lingkungan madrasah,” kata Suhadah di sela kegiatan.


Dia menambahkan, tujuan kegiatan Jumat bersih adalah menumbuhkan rasa memiliki pada siswa tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Sehingga suasana belajar akan terasa nyaman.

“Madrasah pun juga dapat terpelihara dengan baik. Perilaku hidup bersih sangat menentukan pola hidup sehat di lingkungan tempat belajar khususnya, karena lingkungan yang sehat dapat meningkatkan konsentrasi belajar yang lebih tinggi dan mendukung semangat belajar, sehingga mempengaruhi produktifitas peserta didik dan guru dalam kegiatan belajar mengajar,” paparnya. – budi/iq/rf