Era Disrupsi, Gen-Z Rentan Terpapar Paham Ekstremisme

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Generasi Z tidak mungkin terlepas dari teknologi. Untuk menghindari dampak negatif, diperlukan peran orang tua dalam membentengi mereka dan mendorong mereka untuk berkreasi secara positif.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemenag RI, Hj. Eny Yaqut dalam kegiatan Webinar Mengenal dunia Media Sosial Gen-Z dan Remaja Toleran atau Jadi Ekstrimis , Selasa (6/9/2022).

Eny mengungkankan, generasi Z adalah generasi yang penuh dengan keterbukaan. Namun sering tidak bisa menentukan jati dirinya sendiri akibat banyaknya terpaan dari dunia maya. “Mereka sering terpengaruh oleh orang-orang yang mereka anggap idola. Satu hari ingin jadi seperti A, di lain hari ingin jadi seperti B,” tutur Eny.

Keterlibatan anak generasi Z akan internet tidak bisa dihindari. “Maka dari itu tugas orang tua untuk mengerahkan mereka melakukan hal positif dengan internet,” lanjut Eny.

Webinar ini menghadirkan narasumber aktivis perempuan, Kalis Mardiasih. Dalam webinar ini, Kalis mengungkapkan, generasi Z sekarang ini bukan tak mungkin terpapar wacana ekstrimisme hingga mempraktikkannya langsung.

“Sekarang ini sudah tidak berlaku paradigma bahwa ekstrimisme, teroris itu identik dengan orang tidak berpendidikan, dari kaum tidak berada, tidak berpendidikan dan lainnya. Justru mereka yang yang berpendidikan tinggi, orang kaya, sekarang ini sangat bisa terpapar ekstrimisme. Yang menyusun narasi hoax di media sosial terkait ekstrimisme itu mereka yang berpendidikan,” kata Kalis.

Demikian pula konten-konten youtube yang berkedok syar’i, lanjut Kalis, itu juga sudah banyak ditemui. “Dan parahnya ditonton oleh jutaan orang,” ujar Kalis.

Kalis mengimbau para peserta webinar selaku orang tua agar selalu memperhatikan perilaku anak terhadap gagdet. Juga hati-hati terhadap situs dan kanal-kanal yang berbau ekstrimisme.

Webinar ini diikuti oleh puluhan anggota DWP Kemenag Rembang yang mengikuti dari kantor satuan kerja masing-masing. — iq/rf