081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Sambung Rasa KBI Pati – Jepara

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jepara – Dalam rangka pelaksanaan Program Tahunan Sambung Rasa Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara, telah diadakan lomba Ceramah Dhamma serta Menghafal Paritta, pada Minggu, (11/09/22).

Lomba diselenggarakan di Aula Vihara Jaya Manggala, Simo, Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara dan diikuti oleh 16 peserta yang merupakan anggota Sambungrasa KBI Pati – Jepara, dengan salah satu persyaratan berusia paling rendah 17 tahun.

Lomba dengan tema, “Menggali Kualitas & Sumber Daya Manusia untuk Melayani Umat Buddha” diawali dengan prosesi Pembukaan yang dihadiri oleh Ketua PD MBI Provinsi Jawa Tengah, Ketua PD WBI Provinsi Jawa Tengah, Ketua PC MBI Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara, Tokoh MBI Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara, Penyuluh Agama Buddha Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara, serta perwakilan Pesamuan Umat Buddha (PUB) di bawah binaan Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara.

Hadir sebagai Dewan Juri, Bhikkhu Jyotiko sebagai perwakilan dari Sangha Agung Indonesia (SAGIN) Provinsi Jawa Tengah, Frangky Supriyanto dari unsur akademisi dan tokoh Umat Buddha Kabupaten Jepara, serta Siswanta dari Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.

Ketua PD MBI Provinsi Jawa Tengah, Suroso dalam sambutannya menyampaikan bahwa lomba ini merupakan salah satu program Sambung Rasa KBI Pati – Jepara, yang bertujuan untuk menggali potensi sumber daya manusia anggota KBI dalam kompetensi ceramah Dhamma (Dhammadesana) dan menghafal paritta.

“Diharapkan, lomba ini akan menghasilkan Dhammaduta-Dhammaduta handal yang nantinya akan menjadi kepanjangan tangan KBI Pati dan Jepara dalam pelayanan umat Buddha,” tutur Suroso.

Sementara itu, Frangky, mengatakan bahwa seorang Dhammakatika, harus sistematis dalam menyampaikan ajaran Buddha. Materi yang dipilih juga harus disesuaikan dengan audiens yang dihadapi, baik usia, latar belakang pendidikan, dan budaya lokal, sehingga Dhamma akan mudah diterima oleh pendengar.

“Seorang Dhammakatika, dalam ceramahnya sebisa mungkin tidak menyinggung perasaan audiens, untuk itu komunikasi aktif sangat penting bagi seorang penceramah,” ujarnya.

Saat ditemui di sela-sela lomba, Rose sebagai satu-satunya peserta lomba menghafal paritta yang mewakili KBI Pati, dan juga pernah menjuarai lomba Dhammadesana pada even serupa di tahun sebelumnya, mengaku turut senang dan bangga dapat berpartisipasi dalam lomba.

“Lomba ini menjadi ajang untuk menilai kemampuan saya dalam menghafal paritta, khususnya Ratana Sutta, bahkan bagaimanapun hasil dari pertandingan ini, kita harus bangga karena telah berusaha tampil di depan dewan juri, dan peserta yang lain,” ungkapnya.

Sementara menurut Kartiyem, selaku Tokoh MBI Kabupaten Pati, mengatakan bahwa lomba seperti ini harus terus memperoleh dukungan dan sedapat mungkin dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga dapat diperoleh bibit-bibit unggul KBI Pati – Jepara, sebagai generasi penerus dalam pelayanan Umat Buddha.

Dhammadesana maupun hafalan paritta harus dikenalkan dan ditanamkan pada generasi muda Buddhis sejak dini, dan salah satu motivasinya adalah dengan mengadakan kompetisi-kompetisi seperti ini,” tegasnya.

Lomba diakhiri pengumuman pemenang oleh Dewan Juri, dengan perolehan juara sebagai berikut:

  1. Lomba membaca Dhammadesana:

Juara I               : Dwi Hariyanto (Pati)

Juara II              : Sumiyasih (Jepara)

Juara III             : Riana (Jepara)

Juara Harapan I : Jimah (Jepara)

Juara Harapan II : Harjono (Jepara)

2. Lomba Menghafal Paritta:

Juara I        : Kemijan (Jepara)

Juara II       : Sinta Amilia (Jepara)

Juara III      : Dewi Sukesih (Jepara)

Hadiah akan diserahkan kepada pemenang pada pertemuan Sambung Rasa KBI Pati – Jepara berikutnya, yang diagendakan pada 16 Oktober 2022 di Vihara Catur Dharma Datu, Desa Bleber Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati.

Perlu diketahui, bahwa Sambungrasa KBI Pati – Jepara merupakan perkumpulan gabungan Keluarga Buddhayana Indonesia dari Kabupaten Pati dan Jepara, yang juga memiliki program peduli melayani, yakni pendampingan, pelayanan, serta pengobatan bagi anggotanya yang sakit.(Jum/at/Sua)