UMKM (usaha mikro kecil menengah) Binaan Penyuluh Agama Islam Jatipuro dalam acara Jatipuro Fest.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Penyuluh Agama Islam turut mendorong pelaku UMKM untuk tampil di acara Jatipuro Fest. Mereka menghadirkan produk unggulan UMKM yang ada di Jatipuro Fest, Jum’at, 09/09/2022. Dalam kesempatan ini, Penyuluh Agama Islam Non PNS membawa beberapa jenis produk UMKM binaannya yang berasal dari usaha para jema’ah. Penyuluh Agama Islam Non PNS, Khasan Asy’ari menyampaikan bahwa telah memberdayakan komunitas jema’ah ibu-ibu dalam pembuatan kerajinan bambu berupa tompo.

“Alhamdulillah jama’ah ibu – ibu majelis ta’lim binaan kami di Jatipuro mulai produktif dengan membuat kerajinan tompo/ tumbu kecil. Sumber daya alam berupa bambo banyak sekali ditemui di daerah Jatipuro, hal ini menumbuhkan ide kami para penyuluh untuk meningkatkan ekonomi para jamaah kami dengan pembuatan tompo,“ papar Asy’ari.

“Jatipuro Fest digelar oleh pemerintah bekerja sama dengan warga setempat merupakan sebuah pasar rakyat yang menampilkan produk hasil usaha jamaah Penyuluh Agama Islam Kec. Jatipuro, berupa kerajinan bambu dan juga produk makanan serta minuman halal. Produk makanan dan minuman berupa Es Pelangi,Sosis,Pecel,keripik jamur,Keripik Talas, Keripik Singkong,Jenang Dodol Mubarok, Madu, Es blender dan juga rujak,” lanjut Asy’ari.

 Selaku koordinator  dari Penyuluh Agama Islam, Roh Kayati mengatakan, “tujuan kegiatan ini adalah pemberdayaan ekonomi umat dan untuk membantu para jema’ah dalam meningkatkan hasil usahanya. Kegiatan ini digelar selama tiga hari (tanggal 9-11 September 2022)”.

UMKM binaan Penyuluh Agama Islam mengaku sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Ia mengatakan hal ini menjadi upaya untuk mengembangkan usahanya dalam perekonomian pasar. Semoga kegiatan ini diadakan secara berkala sehingga para pelaku UMKM mempunyai kesempatan untuk memperkenalkan usaha sehingga dapat menjual produk-produknya.

Sebagai opening pada kegiatan Jatipuro Fest adalah Reog Ponorogo yang berlangsung setelah asar, dimana antusias masyarakat Jatipuro sendiri sangat bersemangat dan menyambut baik adanya kegiatan semacam ini dikarenakan baru pertamakali diadakan.(ida/sua)