Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penguatan Moderasi Beragama Bagi GPAI SD Prov. Jateng Tahun 2022

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Imam Bukhori, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kanwil Kemenag Prov. Jateng membuka secara resmi Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penguatan Moderasi Beragama bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SD Provinsi Jawa Tengah tahun 2022, Rabu (14/9).

Imam Bukhori sampaikan selamat dan sukses bagi seluruh pihak yang turut dapat penyelenggaraan workshop kali ini. Dirinya mengatakan bahwa kegiatan ini adalah positif adanya, maka dampak yang dihasilkan juga positif adanya. Kanwil Kemenag Prov. Jateng berkomitmen memberikan dukungan penuh bagi Guru PAI di Jawa Tengah baik itu ditingkat SD, SMP maupun SMA.

“Semoga kegiatan workshop dapat berjalan dengan lancar dan bapak / ibu sekalian mendapatkan manfaatnya. Kegiatan positif ini supaya dapat dilakukan secara berkala untuk terus meningkatkan kualitas para pendidik yang mampu melahirkan generasi-generasi emas bangsa,” tutur Imam Bukhori.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula lt. 3 Kanwil Kemenag Jateng ini dihadiri oleh 40 Guru PAI yang terdiri dari pengurus Kelompok Kerja Guru (KKG) Prov. Jateng . Akan dilaksanakan selama dua hari, yakni Rabu, 14 September 2022 secara luring dan Kamis, 15 September 2022 secara daring.

Choiril Achyar, Ketua Panitia Workshop ucapkan syukur atas terlaksananya workshop hari ini dan berharap supaya seluruh rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar. Dirinya juga menjelaskan bahwa workshop hari ini memiliki 2 materi besar yakni Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penguatan Moderasi Beragama.

Sedangnya Siti Kusrini selaku Ketua KKG Prov. Jawa Tengah sampaikan tujuan dari workshop kali ini.

“Tujuan dari workshop hari ini, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk meningkatkan kualitas Guru PAI dan kualitas KKG. Maka agar tujuan tersebut dapat terlaksana dengan baik, marilah kita bersama-sama mengikuti dengan seksama materi-materi yang akan disampaikan narasumber-narasumber kita. Seluruhnya dapat kita serap dengan baik sebagai bekal kita mengajar,” tutur Siti Kusrini. (ps/rf)