Belasan Ribu Santri Ikuti Upacara Hari Santri Tingkat Kabupaten Demak

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Demak – Belasan ribu santri mengikuti upacara peringatan Hari Santri 2022 tingkat Kabupaten Demak di Alun-Alun Simpang Enam Demak, Sabtu (22/10).

Suasana peringatan Hari Santri 2022 di Kabupaten Demak begitu gegap gempita. Berbagai acara diselenggarakan. Sebagai puncaknya pagi ini dilaksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Santri 2022 tingkat Kabupaten.

Acara bertempat di Alun-alun Simpang Enam Demak diikuti oleh berbagai elemen masyarakat. Mulai dari pejabat, tokoh agama, tokoh politik, tokoh masyarakat, santri, pelajar hingga masyarakat. “Estimasinya, tak kurang dari 13 ribu orang akan hadir pada kegiatan itu,” ujar Kasubbag TU, Nur Fauzi, selaku ketua Panitia, dalam sebuah kesempatan.

Benar saja, sejak pukul 07.15 WIB secara berombongan, belasan ribu santri mulai tumpah ruah memadati lokasi upacara. Tak pula ketinggalan seluruh jajaran pegawai Kankemenag Demak, pegawai KUA, Pengawas Madrasah/PAI, dan Penyuluh Agama Islam turut bergabung di dalamnya.

Dengan mengenakan pakaian ala santri, yaitu sarung, mereka datang dari segala penjuru wilayah kecamatan se- Kabupaten Demak. Tak pelak, suasana Alun-Alun Simpang Enam pagi itu penuh dengan lautan santri.

Tepat pukul 07.30 WIB, upacara pun dimulai. Sebagai pembina upacara Bupati Demak, Hj. Eisti’anah. Dengan mengenakan busana muslimah warna putih, ia nampak anggun dan berwibawa  menjalankan tugasnya.

Dalam sambutannya, Hj. Eisti’anah yang seorang dokter itu menilai betapa besarnya peran santri  bagi Bangsa Indonesi. Baik pada masa perjuangan kemerdekaan dahulu hingga peranny saat ini.

“Sesuai tema Hari Santri Kabupaten Demak tahun ini, “Santri Demak Berdaya Menjaga Martabat Kota Wali.” Tema ini terkandung makna bahwa santri tidak hanya diasosiasikan dengan bidang ilmu keagamaan saja tapi santri mampu berdaya dan mampu merambah ke berbagai bidang profesi serta terlibat secara aktif di lembaga pemerintahan, pendidikan, sosial, dan ekonomi,” ungkapnya.

Hal ini merupakan hasil pendidikan di pondok pesantren di bawah gemblengan para kiyai dan ulama yang mampu membentuk karakter dan berkepribadian santri sehingga menjadi sosok insan yang cerdas dan berakhlak mulia, tambahnya.

Dengan dinaungi suasan langit mendung, jalannya upacara pagi hari itu dapat berjalan dengan lancar dan hikmat. Lebih-lebih ketika dilantunkan lagu Yalal Wathon dan mars Hari Santri, seakan mampu kembali menggugah jiwa patriotisme dan cinta tanah air kepada para peserta upacara pagi itu. bd