Indahnya Kebersamaan dalam Perbedaan, Ratusan Siswa Penggalang Jelajahi Berbagai Tempat Ibadah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah mencanangkan 2022 sebagai tahun toleransi. Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam merawat toleransi baik dari segi sosial, agama maupun politik demi memperkuat Indoensia sebagai bangsa yang kokoh.

Diketahui bersama bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman dari budaya, ras, suku, hingga bahasa. Keberagaman ini menjadi kekayaan penting yang dimiliki Indonesia sebagai bangsa yang multikultural yang kokoh serta berdaulat. Apalagi saat ini di Indonesia banyak event – event internasional pada kesempatan tersebut Indonesia ingin menyampaikan bahwa inilah Indonesia yang ramah dan toleran.

Berangkat dari latar belakang tersebut, dalam rangka menyongsong tahun toleransi Kwarda Jateng  bersama dengan Kanwil Kemenag Prov. Jateng serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng juga berkolaborasi menggelar Kemah Kebangsaan Antar Umat Beragama dengan mengusung tema ” Indahnya Kebersamaan dalam Perbedaan, Bersama dalam Keberagaman” yang diselenggarakan selama 3 hari mulai tanggal 28 – 30 Oktober 2022. Diikuti oleh siswa tingkat SMP sederajat se – Jateng  dengan latar belakang agama yang berbeda.

Para peserta berjelajah mengunjungi tempat-tempat ibadah. Disana mereka di berikan wawasan tentang masing-masing agama mulai dari cara ibadahnya hingga tradisi-tradisi yang ada pada agama tersebut. Selain itu  mereka  juga diajarkan pula tentang bagaimana cara beragama yang baik dan benar (sikap toleran antar sesama). Kegiatan dipandu oleh para tokoh yaitu Romo Anggadamo Warto dari Vihara Buddhagaya, Romo Didik dari Gereja Katedral, Bp. Putu Adi dari Pura Agung Girinatha, KH. Multazam dari Masjid Baiturrahman Semarang, Bp. Mangotang Panjaitan dari GBIP Imanuel (Gereja Blenduk), Sabtu (29/10).

Sebelumnya di hari pertama peserta mengikuti  kegiatan jumpa tokoh lintas agama guna untuk membekali pengetahuan untuk siswa pada hari Jumat (28/10). Tokoh tersebut diantarnya yaitu KH. Iman Fadhilh (Islam), Pendeta Yosua Warday (Kristen), Romo Aloysius Budi Purnomo (Katolik), Pinandita Eko Pujiyanto (Hindu), Tanto S Harsono dan Romo Anggadamo Warto (Hindu), JS Lukito (Konghuchu) dan Ketua FKUB Jateng Taslim Syahlan. Setelah melakukan penjelajahan, malam harinya ketika api unggun para peserta menggunakan pakaian adat nasional. (d/rf)