081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Mendidik Generasi Alpha, MIN 1 Kebumen

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kebumen – Generasi yang lahir mulai tahun 2010 s.d. 2025, dewasa ini dikenal dengan generasi Alpha. Mereka lahir dan hidup pada era serba digital dan sangat akrab dengan gadget.  Hal ini menimbulkan tantangan pendidikan yang sangat berbeda baik bagi orang tua maupun guru.

Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan MIN 1 Kebumen mencoba menjawab tantangan pendidikan tersebut dengan mengadakan kegiatan Deseminasi Informasi publik dengan judul Menangkal Hoax dan Bijak Bermedsos, Kamis (20/10).

Hadir dalam kegiatan ini,  penyuluh informasi publik Kominfo, Wawan Hariyanto yang menyampaikan materi kepada 30 orang siswa kelas 6.

Pihaknya mengaku menyasar peserta deseminasi informasi pada rentang usia di atas 12 tahun karena dianggap sudah mampu menalar apa yang disampaikan penyuluh.  Secara umum kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah telah berusia 12 tahun sehingga dianggap sudah mampu menangkap materi penyuluhan.

Wawan Hariyanto menjelaskan perlunya menyaring informasi yang didapat sebelum disebarkan melalui berbagai aplikasi media sosial yang dimiliki. “Saring dulu sebelum sharing” ujarnya.

Wawan juga menekankan pentingnya peserta didik untuk membagi waktu dengan bijak antara belajar, bermain gadget, dan mengaji. Jangan sampai waktu bermain gadget lebih banyak.

“Jangan sampai waktu bermain gadget lebih banyak dari belajar, supaya pemikiran tetap terarah pada ilmu pengetahuan”  demikian Wawan berpesan.

Ia menambahkan tidak kalah penting agar orang tua mengontrol putra-putrinya dalam bermain gadget salah satunya dengan mengontrol pembelian kuota. “Jangan dibiarkan jor-joran yang penting anteng” pungkasnya.

Widyastuti, M.Pd. selalu kepala MIN 1 Kebumen menyambut baik kegiatan ini dan berharap kedatangan penyuluh Kominfo dapat memberi bekal kepada peserta didik bagaimana bermedia social yang baik dan bijak.

“Terima kasih kepada Kominfo yang memberi bekal kepada anak-anak kami agar cerdas dan bijak dalam bermedia sosial, khususnya agar anak tidak mudah termakan hoax” ungkap Widyastuti.(dwi/fz/bd).